OBESITAS merupakan pemicu berbagai gangguan kesehatan. Selain itu, masalah berat badan ini juga mengganggu kehidupan seks. Obesitas, menurut temuan studi terbaru, mengurangi aktivitas seksual dan memicu kesehatan seksual yang buruk.
Angka kehamilan tanpa perencanaan di antara perempuan obesitas empat kali lebih tinggi dibandingkan perempuan dengan berat badan normal. Sedang untuk lelaki, obesitas meningkatkan risiko impotensi dan terserang penyakit menular seksual.
"Obesitas mempunyai pengaruh kuat terhadap kehiduapn seksual," tutur pemimpin studi Nathalie Bajos dari London School of Hygiene and Tropical Medicine, seperti dikutip situs healthday.com, Selasa (15/6).
Bajos meyakini bahwa obesitas khususnya sangat memengaruhi kehidupan seks perempuan."Karena tekanan dan stigma sosial, perempuan obesitas lebih jarang melakukan hubungan intim dan cenderung menemukan pasangan seksual dari internet," terang Bajos."Karena obesitas, mereka tidak nyaman bertemu lelaki melalaui teman, pekerjaan, atau melalui pesta."
Selain itu, lanjut Bajos, perempuan obesitas lebih rentan memiliki pasangan yang juga obesitas dibandingkan perempuan yang lebih langsing. Sebagian masalah ini, menurut Bajos, didorong oleh sitgmatisasi terhadap perempuan obesitas. "Perempuan ini cenderung rendah diri." Dalam studi yang dipublikasikan di BMJ ini, Bajos dan teman-temannya mengumpulkan data mengenai perilaku seksual dari 12.000 perempuan dan lelaki Prancis. Di antara kelompok ini, 3.651 perempuan dan 2.725 lelaki memiliki berat badan normal, 1.010 perempuan dan 1.488 lelaki kelebihan berat badan dan 411 perempuan dan 350 lelaki adalah obesitas.
Studi menemukan, kelebihan berat badan benar-benar mengganggu kehidupan seks. Dibandingkan perempuan dan lelaki dengan berat badan normal, perempuan obesitas memeliki kesempatan 30 persen lebih kecil memiliki pasangan seks di tahun sebelumnya. Sedang lelaki obesitas memiliki kesempatan 70 persen lebih kecil memiliki lebih dari satu pasangan seks di tahun sebelumnya.Selain itu, lelaki obesitas juga berisiko 2,5 kali lipat lebih besar mengalami disfungsi ereksi dibandingkan lelaki dengan berat badan normal. Dan lelaki obesitas berusia di bawah 30 lebih berisiko memiliki penyakit menular seksual.
Perempuan obesitas berusia kurang dari 30 tidak berkonsultasi mengenai kontrasepsi atau menggunakan kontrasepsi oral dan cenderung mengalami kehamilan yang tidak direncanakan. Selain itu, mereka cenderung lebih jarang mengunjungi ginekolog."kelebihan berat badan membuat mereka tidak nyaman bertemu ginekolog untuk membeicarakan masalah kontrasepsi." Studi juga menemukan, perempuan obesitas lima kali lebih rentan bertemu pasangan seks melalui internet dan cenderung menonton ponografi. (MI/ICH) - metro -tv
Comments
Post a Comment