Bagi penggemar koleksi film baik film bioskop maupun film TV, penting sekali mempunyai database koleksi film-film tersebut supaya tidak ada duplikat file yang menghabiskan isi hard disk. Saya sudah berusaha membuat database film dari sebelum pandemi Covid, tapi baru serius mulai pertengahan 2020. Saya belajar banyak sekali fungsi-fungsi Google Sheets pada saat pembuatan database ini dan saya mau kita semua belajar bersama. Tentukan Target Akhir Penentuan target akhir ini penting untuk menentukan seperti apa database yang kita butuhkan. Saya pribadi sudah lebih dari 10 tahun mengkoleksi film dan secara manual mengganti semua nama file menjadi Tahun Bulan Nama Film , dan nanti disimpan di folder-folder per-10 tahun, misal Folder 1990, Folder 2000, Folder 2010 dst. Contoh Nama File Database yang baik bukan cuma di Google Sheet file saja tapi juga teratur di hard disk kita. Koleksi saya pribadi sementara ini tersebar di 6 hard disk terpisah dan berkat database ini saya bisa mengetahui
Pojok Pulsa melaporkan pada tanggal 14 Januari 2011, bahwa Telkomsel akan memberlakukan sistem Hard Cluster. Hard Cluster pada inti-nya adalah membatasi penjualan pulsa pada nomor-nomor di luar daerah tempat Anda membeli pulsa. Misal Anda dari Jakarta sedang berlibur ke Bali, dan pulsa Simpati Anda habis. Anda tidak bisa mengisi pulsa Anda di Bali karena perbedaan Daerah (Cluster). Simpati yg malah makin terkekang 2012 ini kita semua mulai kena imbasnya, karena Hard Cluster menjadi semakin kecil, kalau sekarang kita beli pulsa ditanya nomor daerah mana, lama-lama kita ditanya Bandung di kecamatan berapa? RT berapa? waduh maaf, saya cuma bisa jual dari RT 06-RT15, RT 01 gak bisa. Maaf....