sebelum :
Helaan nafas ku mengingat kali pertama aku naik pesawat, begitu gembira nya.Tak henti melihat bumi dari atas sini, hingga akhirnya aku merasakan ketakutan akibat hal hal yg terjadi selama aku naik pesawat, hingga tidak ada lagi perhitungan untuk membeli tiket tiket asuransi.Apa yang aku takutkan hanyalah imbalan keuangan bagi keluarga ku.
Hm, Banjarmasin sudah nampak dari atas sini, tak lagi tampak kehijauan pohon pohon.Hush…letih aku menjalani hari ini,itu yg aku rasakan saat aku menutup mataku untuk mencari sedikit kesegaran.Capai memikirkan pemumpang penumpang kampungan, menurutku, yang sibuk seperti per bisnis miliaran rupiah, sibuk menyalakan hp, mengambil barang – barang di loket atas padahal pesawat belum juga parkir di tempatnya. Dan belum lagi berdesak desakan keluar pesawat sepertinya pesawat ini akan meledak, toh tetap saja akan menunggu mengambil bagasi nantinya.Ach semberawut sekali , n aneh nya ini terjadi di semua jalur penerbangan.Mencari apa sech mereka? Hingga untuk kedua kalinya aku dibangun kan oleh tepukan pramugari,
‘Terimakasih ‘ kataku ketika ternyata hanya aku yg tersisa sebagai penumpang di dalam pesawat.
‘Sepertinya bapak letih sekali…’ kata pramgari itu sembari menemani langkah ku menuju pintu kedatangan.
Aku hanya membalas dengan senyum, dan sekilas memperhatikan bet nama yg terselip di atas dada nya yg cukup mengiurkan ( kayaknya model melon huahahaha).
Melty tertulis di bet itu( Melty= melon type huahahaha). Tobe continue 19/05/08.
seph, koq mirip sama cerita sebelonnya? terus ada uler2an lagi gak? wahuahaua.
ReplyDeleteini kan bersambung wil, tuch diatasnya aja ada sebelumnya, masih panjang ceritanya bo ( ada mau cerita pas di hotel uh uh uh hahaha tapi jadinya kayak buku esek esek, n kayaknya kudu minta tolong om Macan untuk menceritakan hot nya uhuhuhan) huahahaha
ReplyDeletep orno, X x X-> eh ternyata kalau mau reply musti pilih kata kata yg ngak bisa ke blok spam.tadi mau reply ngak bisa ternyata mengandung kata kata ini.nech lagi iseng ngakalin biar paksa bisa tulis
ReplyDelete