Kita tentu telah mengetahui kata-kata bijak berikut ini:
"Menjadi tua itu pasti, tetapi menjadi dewasa adalah pilihan"
Kita semua pasti sudah mengetahui makna dari kata-kata itu, bahwa masa tua itu pasti akan datang, tetapi bagaimana dengan menjadi dewasa? Menjadi dewasa tidak datang dengan sendirinya, kita harus menciptakannya atas dasar kesadaran diri dan kemauan untuk menjadi dewasa. Artinya kita harus belajar untuk menjadi dewasa. Dan tentu saja kita bisa belajar dan pengalaman-pengalaman dalam kehidupan kita sebagai materi pembelajaran menuju kepribadian yang matang. Dari cara kita menyikapi setiap masalah yang sedang kita hadapi atau mengambil hikmah dari masalah orang lain.
Kepribadian yang matang dan dewasa merupakan ukuran untuk perkembangan kepribadian yang sehat yang merupakan label yang positif bagi orang yang dianggap telah mencapainya.
Dewasa banyak diartikan secara berbeda-beda oleh setiap orang. Hal ini karena dilatarbelakangi oleh berbagai faktor yang membentuk kepribadiannya, keluarga, pendidikan, lingkungan dan wawasan. Ada yang mengartikan bahwa dewasa adalah saat kita menjadi lebih sabar, tidak berlebihan dalama mengekspresikan emosi (tepat dalam mengekspresikan emosi), pandai mengelola hubungan dengan orang lain juga mempunyai kemampuan untuk memecahkan masalah dengan bijakasana, entah itu dalam keluarga, hubungan intrapersonal, pekerjaan dan lainnya.
Bagaimana dengan kamu? Apa arti dewasa menurutmu? Dan bagaimana usahamu untuk menjadi pribadi yang matang dan dewasa?
Kita berbagi pengalaman agar bisa saling mengambil hikmahnya.
sebagai referensi tambahan...Ciri khas dewasa diawali dengan Diam Aktif
yaitu kemampuan untuk menahan diri dalam berkomentar. Orang yang memiliki kedewasaan dapat dilihat dari sikap dan kemampuannya dalam mengendalikan lisannya, seorang anak kecil, apa yang dia lihat biasanya selalu dikomentari.
Orang tua yang kurang dewasa mulutnya sangat sering berbunyi, semua hal dikomentari.,ketika dia melihat sesuatu langsung dipastikan akan dikomentari,ketika menonton televisi misalnya ; komentar dia akan mengalahkan suara dari televisi yang dia tonton .
Ciri kedewasaan selanjutnya dapat dilihat dari Empati.
Anak-anak biasanya belum dapat meraba perasaan orang lain, orang yang bertambah umurnya tetapi tidak dapat meraba perasaan orang lain berarti belum dapat disebut dewasa. Kedewasan seseorang dapat dilihat dari keberanian melihat dan meraba perasaan orang lain. Seorang ibu yang dewasa dan bijaksana dapat dilihat dari sikap terhadap pembantunya yaitu tidak semena-mena menyuruh, walaupun sudah merasa menggajinya tetapi bukan berarti berkuasa,bukankah di kantor ketika lembur pasti ingin dibayar overtime ? tetapi pembantu lembur tidak ada overtime ? semakin orang hanya mementingkan perasaannya saja maka akan semakin tidak bijaksana. Semakin orang bisa meraba penderitaan orang lain Insya Allah akan semakin bijak. Percaya deh tidak akan bijaksana orang yang hidupnya hanya memikirkan dan mementingkan perasaannya sendiri.
Orang yang dewasa, selalu hati-hati dalam bertindak.
Orang yang dewasa benar-benar berhitung tidak hanya dari benda, tapi dari waktu ; tiap detik,tiap tutur kata. Orang yang bersikap atau memiliki kepribadian dewasa dapat dilihat dalam kehati-hatian memilih kata, mengambil keputusan,mengambil sikap, karena orang yang tidak dewasa cenderung untuk bersikap ceroboh.
Ciri lain adalah sabar,
dalam situasi sesulit apapun lebih tenang,mantap dan stabil. Seseorang yang dewasa benar-benar mempunyai sikap yang amanah, memiliki kemampuan untuk bertanggung jawab. Untuk melihat kedewasaan seseorang dapat dilihat dari kemampuannya bertanggungjawab.
semoga bermanfaat...
yaitu kemampuan untuk menahan diri dalam berkomentar. Orang yang memiliki kedewasaan dapat dilihat dari sikap dan kemampuannya dalam mengendalikan lisannya, seorang anak kecil, apa yang dia lihat biasanya selalu dikomentari.
Orang tua yang kurang dewasa mulutnya sangat sering berbunyi, semua hal dikomentari.,ketika dia melihat sesuatu langsung dipastikan akan dikomentari,ketika menonton televisi misalnya ; komentar dia akan mengalahkan suara dari televisi yang dia tonton .
Ciri kedewasaan selanjutnya dapat dilihat dari Empati.
Anak-anak biasanya belum dapat meraba perasaan orang lain, orang yang bertambah umurnya tetapi tidak dapat meraba perasaan orang lain berarti belum dapat disebut dewasa. Kedewasan seseorang dapat dilihat dari keberanian melihat dan meraba perasaan orang lain. Seorang ibu yang dewasa dan bijaksana dapat dilihat dari sikap terhadap pembantunya yaitu tidak semena-mena menyuruh, walaupun sudah merasa menggajinya tetapi bukan berarti berkuasa,bukankah di kantor ketika lembur pasti ingin dibayar overtime ? tetapi pembantu lembur tidak ada overtime ? semakin orang hanya mementingkan perasaannya saja maka akan semakin tidak bijaksana. Semakin orang bisa meraba penderitaan orang lain Insya Allah akan semakin bijak. Percaya deh tidak akan bijaksana orang yang hidupnya hanya memikirkan dan mementingkan perasaannya sendiri.
Orang yang dewasa, selalu hati-hati dalam bertindak.
Orang yang dewasa benar-benar berhitung tidak hanya dari benda, tapi dari waktu ; tiap detik,tiap tutur kata. Orang yang bersikap atau memiliki kepribadian dewasa dapat dilihat dalam kehati-hatian memilih kata, mengambil keputusan,mengambil sikap, karena orang yang tidak dewasa cenderung untuk bersikap ceroboh.
Ciri lain adalah sabar,
dalam situasi sesulit apapun lebih tenang,mantap dan stabil. Seseorang yang dewasa benar-benar mempunyai sikap yang amanah, memiliki kemampuan untuk bertanggung jawab. Untuk melihat kedewasaan seseorang dapat dilihat dari kemampuannya bertanggungjawab.
semoga bermanfaat...
Diambil dari KOMPAS FORUM
stress euy aku sih :( :(
ReplyDeletekok stress bang?bukannya bagus tuh artikelnya. Menurut saya, dewasa mrpkn proses belajar untuk berpikir sebelon bertindak, untuk berpikir sebelon berbicara, untuk berpikir bagaimana bertutur kata dengan penuh sopan santun tanpa menyinggung perasaan orang lain. Diam adalah emas? engga juga. Karena diam belon tentu juga artinya bener, kalo motivasi diam itu, disebabkan krn takut mengemukakan pendapat, takut ketauan bhw pendapatnya belon tentu bener, atau ga mau pusing urusan orang lain. Jadi... mau dewasa???? Berpikirrrrr terus... makanya orang2 yang dewasa, pada beruban kali.. hihihi.. tp gua ubannya baru 3 biji deh. Artinya apa Bang? Kalo nonton film silat, yang ilmunya tinggi, pd beruban.. artinya udah dewasa dong? :D dewasa apanya? ilmu silatnya dong!!! masa pada ngga tau seh...
ReplyDeleteha.ha.ha. kacawww... ya nih Sucing lagi stress.. :(
ReplyDeleteAku bingung kok jadi dewasa butuh uang banyak banget.. pusing deh. Kemaren cewek aku nyeletuk, katanya gini... kalau nanti mau nikah, kudu sediain koper masing2 1, koper aku isinya baju2 dia, koper dia isinya baju2 aku. Tapi semua itu tetep pake uang aku semua. lah?? lieur ah... stress aku mah. Semua we pake uang aku. lieur... :(
ho oh bang.. kalau semua barang semua kita yg nyediain, itu sih udah kodratnya... nah bagian cewek sediain lahan untuk ditanam benih, itu juga kodratnya.. jadi gantian, cowok bagian cari duid, cewek bagian menumbuhkan benih.. wkaakka.. naon deui..
ReplyDeletecewek jg ada kesusahannya sendiri bang, tenang aja, gw sebagai cowok tetep gak nyesel jadi cowok, meskipun harus sediain duid u/ cewek kita.. haha..
Hidup Willy!! :)
ReplyDeleteah gelo.. mending gak kawin lah.. gak waras cewek2 teh.. pengen nya enak sendiri wae.. suruh cowok2 dewasa tapi sendirinya gak pernah dewasa
ReplyDeleteeh Bang, jangan ngga kawin atuh. hahahah. Ampe gitu banget. Berarti emang stress banget,yah Bang.. hihihihi Gua jadi inget. Gua punya temen orang India. Dan dia cerita, kalo di India, terbalik. Cewe yang kudu biayain semuanya. Jadi biasanya, cowo akan cari cewe yang lebih kaya, spy bisa biayain ongkos2 untuk menikah. Jadi sebetulnya, persepsi bahwa cewek2 pada dasarnya, ngga waras dan ga pernah dewasa, itu tergantung. Mungkin perlu ganti strategi, carilah cewe orang India, karena mereka yang akan biayain semuanya. siippp!! :)
ReplyDeleteBukan gitu maksudnya Sucing, aku gak minta di bayarin semua kan :) seharusnya sama2 ngerti lah, jangan maksain semua kudu dibayain sama satu pihak saja. Yang mau nikah kan dua2nya, kecuali kalo di jodoin, itu beda lagi kan. Yang normal aja lah, karena ini acara berdua, ya bayar bagi2 lah. gitu maksud aku. itu contohnya. itu kan bertindak dewasa. bisa saling mengerti keadaan dan kemampuan pasangan masing2. tul gak? :)
ReplyDeleteSiiip.... saya sangat sejutu dengan pendapat kamu. bahwa kedewasaan adalah sebuah pilihan, dan bagaimana kita memilih jalan untuk dewasa itu permasalahannya. But... semua itu kita temukan dala artikel ini. so..tahnk's a lot and maju terus pantang mundur. he...
ReplyDelete