Berlin - Masyarakat kota kecil Winnenden di Jerman diguncang dengan aksi penembakan brutal yang menewaskan 16 orang termasuk pelaku.
Dalam insiden berdarah itu, ada seorang guru wanita yang tertembak karena melindungi seorang muridnya. Bu guru itu tewas akibat tembakan tersebut.
Demikian dilansir harian lokal Bild dan dilansir AFP, Kamis (12/3/2009).
Dalam aksinya di sebuah sekolah di Winnenden dekat Stuttgart, pelaku penembakan, Tim Kretschmer tiba-tiba saja masuk ke beberapa ruang kelas dan langsung menembak membabi-buta.
"Pembunuh itu begitu saja masuk ke kelas, mengeluarkan senjatanya dan mulai menembak," kata saksi mata.
"Dia terus mengisikan peluru ke senjatanya," kata kepala kepolisian Konrad Gelden.
Bahkan pelaku yang berusia 17 tahun itu sempat masuk ke sebuah kelas hingga tiga kali. ABG itu pun berteriak: "Kalian belum mati semua?"
Akibat perbuatan Kretschmer, sebanyak 9 murid yang berusia antara 14 tahun dan 15 tahun tewas bersama tiga guru perempuan dan tiga orang lainnya. Para murid terdiri dari 8 anak perempuan dan seorang anak laki-laki. (ita/nrl)
Winnenden - Pembantaian di sekolah Albertville-Realschule berakhir sangat tragis. 15 Orang tewas dan sang pelaku, Tim Kretschmer (17), menembak kepalanya sendiri
setelah tertembak polisi.
Seperti dilansir Berlin Zeitung, Kamis (12/3/2009), Tim diburu polisi setelah membantai 9 murid dan 3 guru pada Rabu 11 Maret 2009 pukul 9.30 pagi. Polisi menggerebek rumah keluarga Tim pukul 10.00 namun hasilnya nihil.
Pukul 12.00, Tim kemudian diketahui sudah membajak sebuah mobil dengan menodongkan pistol kepada pengemudinya. Tim kabur ke jalan tol menuju kota
Wendlingen yang berjarak 40 km dari Winnenden, sambil dikejar polisi lewat darat dan udara.
Tim turun dari mobil dan kabur ke sebuah dealer mobil. Tim kemudian menembaki polisi yang mengepung di luar. 2 Pejalan kaki tewas terkena peluru nyasar dari Tim dan dua polisi luka parah.
Namun polisi pun berhasil menembak kaki Tim. ABG ini sempat rubuh, namun kembali bangun, mengisi pistolnya dan berusaha kabur lagi. Tim ternyata malah menemukan jalan buntu dan akhirnya menembak kepalanya sendiri untuk mengakhiri hidupnya. (fay/irw)
Dalam insiden berdarah itu, ada seorang guru wanita yang tertembak karena melindungi seorang muridnya. Bu guru itu tewas akibat tembakan tersebut.
Demikian dilansir harian lokal Bild dan dilansir AFP, Kamis (12/3/2009).
Dalam aksinya di sebuah sekolah di Winnenden dekat Stuttgart, pelaku penembakan, Tim Kretschmer tiba-tiba saja masuk ke beberapa ruang kelas dan langsung menembak membabi-buta.
"Pembunuh itu begitu saja masuk ke kelas, mengeluarkan senjatanya dan mulai menembak," kata saksi mata.
"Dia terus mengisikan peluru ke senjatanya," kata kepala kepolisian Konrad Gelden.
Bahkan pelaku yang berusia 17 tahun itu sempat masuk ke sebuah kelas hingga tiga kali. ABG itu pun berteriak: "Kalian belum mati semua?"
Akibat perbuatan Kretschmer, sebanyak 9 murid yang berusia antara 14 tahun dan 15 tahun tewas bersama tiga guru perempuan dan tiga orang lainnya. Para murid terdiri dari 8 anak perempuan dan seorang anak laki-laki. (ita/nrl)
Winnenden - Pembantaian di sekolah Albertville-Realschule berakhir sangat tragis. 15 Orang tewas dan sang pelaku, Tim Kretschmer (17), menembak kepalanya sendiri
setelah tertembak polisi.
Seperti dilansir Berlin Zeitung, Kamis (12/3/2009), Tim diburu polisi setelah membantai 9 murid dan 3 guru pada Rabu 11 Maret 2009 pukul 9.30 pagi. Polisi menggerebek rumah keluarga Tim pukul 10.00 namun hasilnya nihil.
Pukul 12.00, Tim kemudian diketahui sudah membajak sebuah mobil dengan menodongkan pistol kepada pengemudinya. Tim kabur ke jalan tol menuju kota
Wendlingen yang berjarak 40 km dari Winnenden, sambil dikejar polisi lewat darat dan udara.
Tim turun dari mobil dan kabur ke sebuah dealer mobil. Tim kemudian menembaki polisi yang mengepung di luar. 2 Pejalan kaki tewas terkena peluru nyasar dari Tim dan dua polisi luka parah.
Namun polisi pun berhasil menembak kaki Tim. ABG ini sempat rubuh, namun kembali bangun, mengisi pistolnya dan berusaha kabur lagi. Tim ternyata malah menemukan jalan buntu dan akhirnya menembak kepalanya sendiri untuk mengakhiri hidupnya. (fay/irw)
Iya Cha.. deket km ya di sana? serem lho. gile.. kenapa sih? putus cinta ya? kan yg di tembak di sekolaan cewek2 tuh..
ReplyDeleteiya, serem banget, guru2 & murid2 byk yg tewas. zaman skrg tmbh byk org yg stress :(
ReplyDeleteho oh gelo serem pisan.. yah itulah kalo senjata dibebaskan, ada ruginya juga kalo jatuh ke tangan orang gak bener.. =(
ReplyDeleteKalo jatuhnya ke tangan km gmn Wil? mau km apain tuh?
ReplyDeleteSebenernya senjata engga dibebaskan. Yang punya senjata harus punya sertifikat, ijin dan kemampuan menembak sesuai standar. Ini senjata punya bokapnya, trus anaknya ambil diam2.
ReplyDeleteHo oh...banyak orang stress, gara2 krisis moneter kali...
Harusnya ni pembunuh liat dulu ke indonesia, ato afrika...banyak orang lebih susah dan stress daripada dia...
Lumayan jauh ko bang, tapi propinsi tetangga.
Ya namanya juga anak kecil Cha.. dunia yg dia tau ya yang sekitar dia.. kita juga semua dulu kayak gitu.. ha.ha.ha. mana peduli sama dunia yg lebih besar. Tadinya aku mau posting, tapi banyak kerjaan jadi lupa deh.. he.he.he. di Amrik juga hari kemaren ada penembakan di sekolahan tuh.. juga kayaknya di swiss ada ya?
ReplyDeletecha... kalo di indonesia ga akan ada kejadian kayaq gitu!
ReplyDeletepaling 2 ikut demo turunin harga ato ikutan parpol....
paling ekstrim ikutan FPI!
[lha gimana mo nembak? duit aja susah carinya?]