Selasa, 24 Februari 2009
Bacaan Setahun : Bilangan 25-27
Nats : Sebab bukan apa yang aku kehendaki, yaitu yang baik, yang aku lakukan, melainkan apa yang tidak aku kehendaki, yaitu yang jahat, yang aku lakukan (Roma 7:19)
Bacaan : Roma 7:13-26
Pernahkah Anda perhatikan bahwa jika suatu benda yang panas didekatkan dengan benda lain yang dingin, maka panas akan "mengalir" dari benda yang panas ke yang dingin, dan bukan sebaliknya? Dibutuhkan energi khusus untuk melawan kecenderungan alami ini. Itu sebabnya perlu energi listrik untuk menjalankan sebuah sistem pendingin udara. Dalam ilmu termodinamika, kecenderungan ini dijelaskan dengan konsep entropi.
Sebagai orang yang lahir dalam dosa, kita semua juga punya kecenderungan alamiah untuk berbuat dosa. Seperti yang Paulus sampaikan, kerap kali ia merasa bahwa meski ia tahu apa yang benar, ia tidak melakukannya (ayat 19). Kecenderungan ini begitu kuat, sehingga dalam ayat 24 ia mengungkapkan rasa frustrasinya dengan begitu rupa. Akan tetapi, Paulus tidak berhenti di situ, sebab ia sadar bahwa justru untuk inilah Yesus datang (ayat 25).
Lewat penebusan-Nya kita diberi kekuatan oleh Roh Kudus untuk mampu melawan kecenderungan dosa tersebut. Tentu bukan supaya kita masuk surga, sebab itu sudah diberikan-Nya lewat penebusan-Nya, tetapi supaya hidup kita menyenangkan hati-Nya (Efesus 2:8-10).
Sama seperti Paulus, kita juga kerap merasakan dorongan kuat untuk berbuat dosa, bahkan setelah kita percaya Kristus. Acap kali kita tidak mampu melawan dorongan tersebut dan kembali jatuh. Akan tetapi, hendaknya kita jangan pernah menyerah untuk terus berjuang melawan dorongan tersebut. Ingatlah karya Kristus. Ingatlah Roh Kudus yang ada dalam hati kita. Ingatlah bahwa usaha kita melawan dosa memang sesuai dengan kehendak-Nya -ALS
Bacaan Setahun : Bilangan 25-27
Nats : Sebab bukan apa yang aku kehendaki, yaitu yang baik, yang aku lakukan, melainkan apa yang tidak aku kehendaki, yaitu yang jahat, yang aku lakukan (Roma 7:19)
Bacaan : Roma 7:13-26
Pernahkah Anda perhatikan bahwa jika suatu benda yang panas didekatkan dengan benda lain yang dingin, maka panas akan "mengalir" dari benda yang panas ke yang dingin, dan bukan sebaliknya? Dibutuhkan energi khusus untuk melawan kecenderungan alami ini. Itu sebabnya perlu energi listrik untuk menjalankan sebuah sistem pendingin udara. Dalam ilmu termodinamika, kecenderungan ini dijelaskan dengan konsep entropi.
Sebagai orang yang lahir dalam dosa, kita semua juga punya kecenderungan alamiah untuk berbuat dosa. Seperti yang Paulus sampaikan, kerap kali ia merasa bahwa meski ia tahu apa yang benar, ia tidak melakukannya (ayat 19). Kecenderungan ini begitu kuat, sehingga dalam ayat 24 ia mengungkapkan rasa frustrasinya dengan begitu rupa. Akan tetapi, Paulus tidak berhenti di situ, sebab ia sadar bahwa justru untuk inilah Yesus datang (ayat 25).
Lewat penebusan-Nya kita diberi kekuatan oleh Roh Kudus untuk mampu melawan kecenderungan dosa tersebut. Tentu bukan supaya kita masuk surga, sebab itu sudah diberikan-Nya lewat penebusan-Nya, tetapi supaya hidup kita menyenangkan hati-Nya (Efesus 2:8-10).
Sama seperti Paulus, kita juga kerap merasakan dorongan kuat untuk berbuat dosa, bahkan setelah kita percaya Kristus. Acap kali kita tidak mampu melawan dorongan tersebut dan kembali jatuh. Akan tetapi, hendaknya kita jangan pernah menyerah untuk terus berjuang melawan dorongan tersebut. Ingatlah karya Kristus. Ingatlah Roh Kudus yang ada dalam hati kita. Ingatlah bahwa usaha kita melawan dosa memang sesuai dengan kehendak-Nya -ALS
PENEBUSAN KRISTUS DAN KUASA ROH KUDUS MEMAMPUKAN KITA
MELAWAN KECENDERUNGAN KITA UNTUK TERUS BERBUAT DOSA
kalau kalian baca ayat alkitabnya, coba perhatikan bagian ini:
ReplyDelete"18 Sebab aku tahu, bahwa di dalam aku, yaitu di dalam aku
sebagai manusia, tidak ada sesuatu yang baik. Sebab kehendak
memang ada di dalam aku, tetapi bukan hal berbuat apa yang baik.
19 Sebab bukan apa yang aku kehendaki, yaitu yang baik, yang
aku perbuat, melainkan apa yang tidak aku kehendaki, yaitu yang
jahat, yang aku perbuat."
Itu bener banget loh, dalam diri kita sebagai manusia tidak ada sesuatu yg baik.. jadi jangan heran kalau kita perlu bantuan Roh Kudus untuk melawan entropi tubuh ini..
Meskipun jatuh, tetep harus bangun lagi, berjuang lagi, seperti yang kemarin sudah dibahas, hidup ini perjuangan setiap hari.. dalam perjuangan ini tujuan kita memuliakan Bapa pencipta kita.. kalau tanpa tujuan itu rasanya sia2 kita hidup.. hidup adalah hidup yang kosong, tidak ada artinya, hanya 'nebeng' makan, minum, tidur, mati...
Hmm seharusnya Wil, waktu panas mengalir ke tempat dingin, dingin juga mengalir ke tempat panas.
ReplyDeleteSeperti kalau aku beli es kelapa, biasanya aku masukkin ke kulkas atas karena belum mau dimakan pada waktu itu. Pada waktu mau makan, es tersebut sudah membeku. Cara mencairkannya lagi adalah dengan memasukkan gelas berisi es kelapa tersebut ke rantang berisi air ledeng. Gak berapa lama, es tersebut pun mencair.
Jadi air ledeng yang mempunyai suhu ruangan mengalirkan energi-nya ke es kelapa yang bersuhu dibawah normal, tapi gak 1 arah, suhu dingin juga mengalir ke suhu panas, dan hasilnya es meleleh dan air di rantang menjadi dingin. Kalau cuma 1 arah, hasilnya pasti yang satu masih bersuhu sama seperti asal.
hmm.. kurang ngerti juga soal entropi, udh baca2 di wiki tapi lumayan ngejelimet, musti rada santai bacanya.. hauaha.. gini aja biar gampang, kita bahas gravity.. semua benda di bumi ini jatuhnya ke bawah.. brarti supaya kita bisa terbang, butuh 'energi' untuk meninggalkan bumi kan? mungkin ilustrasi yg ini lebih gampang dimengerti.. hehe..
ReplyDeleteAan gak ngerti, jelimet ya...hehehe...
ReplyDeleteho oh an.. gak usah baca yg jelimetnya entropi.. baca komentar saya yg pertama aja x, lebih simple .. :D
ReplyDelete