Kemarin ini sempat nonton Ben X di laptop bareng sama Jeanny. (Akhirnya bisa nonton juga setelah selama inisibuk2 wedding, dan akan segera sibuk lagi minggu depan).
Film ini mengisahkan tentang anak autism yang hidup dengan dunianya sendiri, lucunya anak ini penuh imaginasi, sehingga yang setiap gerakan dalam kehidupan ini dia relevansikan dengan dunia game.
Sayangnya anak ini menerima penderitaan cukup berat karena lingkungan (anak2) sekitarnya sering mengerjai dan bahkan menjadikan Ben bahan tertawaan. Yang saya sampai sekarng tidak habis pikir, kenapa sih ada aja orang jail yang tidak bisa melihat orang lemah. Seharusnya orang lemah itu dikasihani, dibimbing dan dituntut, tapi kenapa ada aja yang memanfaatkan kelemahan orang lain untuk kepuasan / bahan tertawaan? Hmm..
Kemaren Jeanny berkomentar, sebeneranya anak autism jg bisa hidup bahagia dengan dunianya sendiri, hanya saja orang lain menyangkanya aneh. Memang ada benarnya juga..
Mungkin film ini cocok juga untuk ditonton anak2, supaya mereka mengerti penderitaan anak2 yang autism / juga supaya mereka bisa menghargai penderitaan anak2 yang lemah. Tentunya dengan bimbingan orang tua..
Sesuai dengan review2 yg saya baca, saya setuju bahwa selain film ini adalah diambil dari kisah nyata, dan memberikan 'edukasi', film ini termasuk kategori film biasa2 saja.
Namanya juga anak2 Wil, kalo ada yang aneh pasti agak2 di ejek2 gitu.. wajar lah.. dibilang menderita juga gak bisa.. soalnya autism ada dunia tersendiri.. dan mereka cenderung cuek 8)
ReplyDelete