Nofie dapet dari email teman....serem juga ya????Untung ga gitu doyan donat hihihihihihi :)
Sebenarnya percobaan donat saya asal mulanya tidak sengaja. Suatu saat istri saya membelikan donat Dunkin buat anak saya yang TK. Ditaruh di meja makan, masih dalam kantong kertas Dunkin, terus lupa dimakan. Kira-kira seminggu kemudian baru donat ini 'ditemukan' lagi.
Yang mengejutkan adalah donatnya masih utuh, tidak berjamur, glaze/gulanya juga masih cantik, hanya rotinya sedikit lebih keras meski masih bisa digigit/dikunyah.
Sejak itu tiap kali ada donat gratisan atau dekat-dekat toko donat saya menyisakan 1/membeli 1 untuk percobaan.
Metoda percobaannya juga sederhana, tidak ilmiah benar:
- donat diambil dari kemasan asli, saya masukkan ke kantong plastik bekas label Tom & Jerry
- kantong dilipat tidak distaple (udara masih bocor, memberi kesempatan busuk)
- kemudian saya beri label tanggal perolehan donat
- saya biarkan di kabinet kerja saya di ruang terbuka, tidak disimpan khusus di kulkas
- ruangan kantor pada jam kerja berpendingin, lewat jam kerja, sabtu & minggu tanpa pendingin ruangan
- sesekali ditengok dan dipotret.
Terlampir foto donat, keadaan terakhir. Berikut beberapa hal mengejutkan yang saya peroleh, urut berdasarkan awetnya.
1. Donat JCo, dibeli 26 Nov 2007 sampai sekarang masih empuk dan tidak berjamur. Glaze (taburan gula) di atasnya sudah lumer lama tapi penampilan masih tetap oke. Kalau saja saya tega memberikan donat ini pada anak jalanan, pasti kemakan, wong bentuk dan tekstur masih donat koq.
2. Donat Dunkin, dibeli 26 Nov 2007 sampai sekarang tidak berjamur dan hanya berubah agak keras. Glaze (gula) warna merah jambunya sudah menempel di plastik, tapi rotinya masih empuk membal. Yang berpengalaman makan donat tahu bahwa ini donat sudah beberapa hari, tapi siapa sangka sudah 9 bulan.
3. Donat Country Style saya peroleh 19 Nov 2007 sampai sekarang tidak berjamur, berubah keras sekali. Glazenya masih tetap cantik tapi karena keras, tidak bisa digigit.
4. Donat Q-Biq perolehan 13 Jun 2008, rusak glazenya dan muncul jamur pada rotinya dalam jangka kurang dari 1 minggu. Meskipun masih berbentuk segi 4 (sesuai identitas q-biq) tapi dari penampilan yang rusak dan berjamur, sudah tidak layak makan. Yang mengherankan, meski berjamur, donat ini tidak habis dimakan jamurnya (lihat no. 6 di bawah).
5. Donat iCrave, perolehan 22 Jan 2008, rusak glaze dan rotinya berjamur dalam 2 (atau 3 hari). Selain berjamur, juga timbul bau yang tidak sedap bukti proses pembusukan. Beda dengan Q-Biq yang berjamur tapi rotinya masih relatif berbentuk kotak, roti donat iCrave juga mulai hancur meski tidak semuanya hancur.
6. Donat kentang Fresco, beli 24 Feb 2008, hancur lebur dalam 2 hari. Dalam 1 minggu massa yang tersisa dari donat ini sangat sedikit, plastiknya melepes.
Ini donat yang dijual di ITC BSD di kedai kecil-kecil seputar food court. Harganyapun paling murah, kalau tidak salah rp 3000 / buah dan pilihannya cuma 1 macam itu. Yang belum saya coba karena beberapa alasan (belum ada yang memberi / tempatnya jauh / belum nemu tokonya) diantaranya donat Krispy Kreme, donat Jesslyn Cake, American Donut dll dari toko roti lain.
Catatan: saya tidak kenal dengan satupun dengan pemilik/pegawai diantara merk donat yang saya sebutkan di atas, juga saya tidak punya masalah/dendam dengan salah satu pemilik merk diatas. Jadi percobaan ini murni didasari keingintahuan dipicu dari donat Dunkin yang awet seminggu. Kenyataannya ternyata Dunkin ada temannya, malah ada yang lebih hebat.
Setiap kali ada penambahan donat, saya buat fotonya + koran Kompas edisi hari itu, supaya ada bukti. Foto yang saya lampirkan ini adalah foto terbaru. Sampai saat ini sampel donat ini belum saya buang. Ada salah seorang teman dari salah satu kontraktor di kantor yang mengikuti percobaan saya dari awal, dan tertarik juga melihat kenyataan donat awet ini. Dia memuatnya di http://veganlion13.blogspot.com/2008/08/dognuts.html
Gerai donat iCrave di Pacific Place tempat saya membeli sampel ini sudah berbulan-bulan tutup. Saya tidak tahu apakah donat merk Fresco masih ada di ITC. Tapi adalah menyedihkan bahwa donat yang termasuk bagus (berjamur dengan cepat) ternyata tokonya juga cepat gulung tikar.
Adakah yang bisa menerangkan kenapa JCo bisa awet empuk begitu? Pelajaran apa yang bisa ditarik?
Salam,
Marsel.
Gile 8O 8O itu koran sabtu 16 Agustus 2008 oiiii.... jadi serem makan donut.. padahal suka :evil: :evil: :evil:
ReplyDeleteeh ini beneran yah? soalnya biasa males bacanya hahahhaa panjangggggggggggg bgt
ReplyDeleteyoi serem banget cuma harus dibuktikan dengan analisis lab sehingga kita tahu kandungannya
ReplyDeleterepot, makan donat juga kudu hati2, mustinya kalo udah kayak gitu dibuat alat tester sebuah makanan layak dimakan or gaknya.. pantesan kadang2 kalo udah makan donat suka sakit maag.. (maag saya sensitive soalnya).. gak tau cuman perasaan saja.. hauaau..
ReplyDeletekalau dikasih pengawet, seperti J.Co ngapain pusing jualan gitu banyak sehari dang kasih pengawet juga biar apa maksudnya. Dengan dikasih pengawet si toko donut harus keluar uang lebih buat beli pengawetnya.
ReplyDeleteSecara umum, donut di jual dan setelah itu mau membusuk cepat / lambat si toko tidak perduli lagi soalnya donut dikonsumsi lebih cepat lebih bagus toh. J.Co selalu rame dan buat donut selalu ditempat jadi gak usah nyetok donut terlalu banyak juga bisa.
Walaupun hari itu misalnya 100 donut sisa, dia kasih karyawannya pun tidak buat J.Co rugi. Jadi tetep betul kata Montox kita butuh analisis lab untuk membuktikannya. 8)
(* sorry nih harus gw belain soalnya terlanjur banyak donut diperut gw.) :mrgreen:
betul...untuk donut outlet sih tidak perlu jualan dengan pengawet karena tidak perlu produksi terlalu banyak, kualitas donut kan berubah, walaupun belum nampak jamur tapi fresh from the oven dibanding dengan yang sudah sehari atau bahkan dua hari di display itu beda texture rotinya. :p
ReplyDeletehmmmm bener juga sih :roll: coba Nof di kirim alamat blog ini ke yg punya email ... he.he.he. 8)
ReplyDeleteWiy, kalo gw sakit perut kalo donat nya beli sendiri, trus pas mau makan donat nya dah gak ada... soalnya kantong gw sensitif hehehe...
ReplyDeleteMungkin itu pengawet dimasukin ke tepungnya biar awet. Kalo kaya outlet2 gitu kan biasanya tepungnya dibuat di satu tempat, untuk menjaga kerahasiaan resep, jadi supaya gak repot tuh tepung dikasih pengawet, biar awet sampe lama gak keluar kutu/rusak.. jadi berakibat si donat jg jadi awet.
Tapi biar gmn pun jg gw tetep makan donat...
Eh tiap hari gw lewat kebun caisim, caisim koq tumbuhnya cepet banget yah... mungkin dalam 3-4 minggu dah bisa panen. Disemprot apaan yah... pasti banyak penyubur n pestisida, daunnya aja gak keliatan ada yg bolong2, disiramnya pake air got... makanya hari gini makan apa aja jg bisa jd penyakit. Banyak2 doa aja... biar kalo meninggal gak susah2 dulu...
bener2, jadi intinya semua manusia akan meninggal, gitu kan est? wakaka..
ReplyDeleteAh ga peduli...pokonya nti ke bandung mo makan JCO ama roti boy, swike, mi ayam pinggir jalan, kangkung ca (secara di sini kangkung selalu sold out klo ga rebutan sama aci2 lain), swike, caisim jg ga apa2, tutug oncom, ayam goreng tulang lunak, lepeut oncom, cireng, gehu, bala2, combro, terong balado, warung padang, ayam KFC, bread talk, mi baso tasik, baso tahu, sate, rujak, pecel, soto tasik, gudeg kapitol, lumpiah basah, ma edo, hoka-hoka bento, pa ci met, sop buntut, rawon, colenak, nasi kuning deket maranatha,nasi bakar, nasi timbel, nasi goreng emang, mi tek tek, nyaaaaaammmmmm......nyaaaaaaammmmmm......... :lol: :lol:
ReplyDeletegeloooooo ha.ha.ha. pulang2 si Cha2 di kira hamil.. ha.ha.ha. :twisted: :twisted: :twisted:
ReplyDeleteIni katanya ada email bantahan dari Jco.
ReplyDeleteGlazze Afternoon,
Salam hangat dari J.CO Donuts & Coffee
Kami ingin mengklarifikasi bahwa seluruh makanan yang diproduksi di
J.CO TIDAK menggunakan pengawet, selalu dalam keadaan fresh karena
langsung diproses dioutlet masing-masing setiap harinya. Sudah
menjadi komitmen kami untuk selalu menggunakan bahan-bahan yang
terbaik dan seluruh bahannya halal.
JCO Donuts & Coffee menggunakan konsep open kitchen sehingga
customer dapat melihat langsung seluruh pembuatan produk dan
bahan-bahan yang disajikan di outlet, dan seluruh produk yang
disajikan TIDAK dijual lagi keesokan harinya.
Sebagai informasi tambahan, produk-produk JCO Donuts & Coffee telah
disajikan dengan sistem dan proses yang sama di beberapa negara di
ASIA yang memiliki pengawasan ketat terhadap kualitas makanan,
misalnya: Malaysia dan Singapore. Hal ini menunjukkan komitmen JCO
Donuts & Coffee pada kualitas dan reputasinya.
Harapan kami kepada teman-teman penggemar setia JCO Donuts & Coffee
untuk tidak terhasut oleh isu-isu yang tidak dapat
dipertanggungjawabk an kebenarannya.
Komitmen kami untuk senantiasa memberikan yang terbaik dari segi
kualitas produk, pelayanan, dan fasilitas.
Management JCO Donuts & Coffee mengucapkan banyak terima kasih dan
sangat menghargai upaya, dukungan, dan kepercayaan terhadap kami.
Kami menghargai sekali waktu anda untuk untuk dapat bertanya
langsung seputar produk JCO Donuts & Coffee ke hotline kami di 0815
8898 000 atau email ke hello@jcodonuts. com.
Salam,
Indriana Listia
Marketing Communications Manager
J.CO Donuts & Coffee
Cha gak ngidam teh botol? temen gw rata2 yg keluar negri ngidam teh botol... :mrgreen:
ReplyDeleteteh botol ada di sini ci, dijual mahal. Teh botol yg dikotak, entah knp, rasanya teh beda....asa kerasa banget zat kimia nya. :cry:
ReplyDeleteudah kadaluarsa kali Cha.. kan product indo mah jarang yg ada tulisan expiration date nya :roll:
ReplyDeletetentu aja donut bisa tahan lama tapi seperti ibu pr jco bilang donut nggak fresh nggak mungkin dijual di toko atawa outletnya
ReplyDeletewah klo menurut gw c mendingan datang aja kejco atau tempat donat2 lain, kan bisa liat tuh cara prosesnya kalo dijco kan open kitchen tuch.. tanya aja sama masnya daripada percobaan yang tidak ilmiah.. hanya menakuti tanpa memberi solusi...
ReplyDeletetanya saja langsung ke outletnya aja pasti biasanya dikasih tw asal g tanya resepnya aja... biasa lah wong Indonesia.....
tul tul setoedjoe ! he.he.he. :lol:
ReplyDelete