KRINGGGGG... KRINGGG... KRINGGGG !!!", bunyi telepon.
"Halo, selamat siang", jawab seorang wanita setengah baya.
"Lho, siapa ini?", terdengar sahut suara berat seorang pria.
"Oh, saya pembantu baru di sini Pak. Saya baru kerja. Baru datang siang ini."
"Kalau begitu, Ibu mana?"
"Ibu sedang di kamar tidur Pak."
"Kalau begitu tolong panggilkan."
"Maaf Pak, Bapak siapa yah?"
"Saya suaminya."
"Hah, lha wong Ibu di kamar sama Bapak kok?!", si pembantu kaget
"Apaaaa ?!?!?!" si Bapak lebih kaget lagi. Si pembantu jadi bingung.
"Nama kamu siapa?" tanya si Bapak lagi.
"Nama saya inem, Pak." jawab si Inem dengan gemetar.
"Inem, seperti apa laki-laki yang di kamar dengan ibu?"
"Rambutnya ikal, Pak. Dan pakai kaca mata.", jawab Inem dengan terbata-bata.
"KURANG AJAR !!! Pasti si Johan itu. INEM !!!", teriak Bapak.
"Ya Pak?"
"Coba kamu intip, sedang apa mereka?"
"Aduh Pak, saya ngga berani"
"HEH !!! Saya Tuanmu tau !!! Cepat sana liat !!! Kalau tidak saya pecat
kamu."
Dengan lutut gemetar, Inem berjalan sambil mengendap-endap menuju kamar
majikannya. Dengan tangan gemetar dibuka pintu kamar itu dengan sangat
hati-hati agar tidak diketahui orang yang di dalam. Setelah itu dia
melihat keadaan didalam dan langsung ke telpon lagi.
"Halo Pak..."
"Yah, apa yang terjadi disana?" jawab Bapak dengan tidak sabar.
"Anu, Pak..."
"ANU APA ?! CEPAT CERITAKAN !!!" bentak si Bapak.
"Ibu sama laki-laki itu sedang tidur, Pak"
"Cuma tidur?" tanya si Bapak lagi dengan tidak sabar.
"Mereka berdua sedang tidur tapi tidak pakai baju."
"APA ?!?!?! KURANG AJAR !!! SUDAH SAYA DUGA !!!
"DASAR ISTRI SIALAN !!!!", maki si Bapak.
"INEM !!!", panggil si Bapak lagi dengan teriak tentunya.
"Iya Pak"
"Cepat ambil tali dan ikat tangan dan kaki mereka berdua, CEPAT !!!"
"Aduh Pak, kalau ini saya benar-benar nggak berani Pak", jawab Inem
dengan suara yang hampir menangis.
"Dasar kamu bodoh !!! Hayo cepat laksanakan nanti saya kasih uang 1 juta"
perintah si Bapak dengan tidak sabar.
Karena diiming-imingi uang, timbul keberanian si Inem. Langsung
diletakkan gagang teleponnya dan larilah dia ke dapur untuk mencari tali.
Setelah didapatkan talinya dengan mengendap-endap Inem masuk ke kamar
majikannya.
Dengan sangat hati-hati agar tidak terbangun, pertama dia ikat
tangan si Pria lalu kakinya.
Kemudian dia ikat tangan dan kaki si Ibu. Tapi sial, karena gugup tanpa
sadar si Ibu terbangun. Melihat Keadaan dirinya yang di ikat, si Ibu
teriak: "INEM. APA YANG KAMU LAKUKAN ?! Kamu mau merampok yah ?!"
"Maaf Bu, saya disuruh Bapak." langsung si inem lari ke arah telpon,
meninggalkan nyonya majikannya yang berteriak-teriak dengan marahnya dan
si Pria yang mulai terbangun juga.
"Pak, sudah saya ikat Pak" lapor si Inem dengan ngos-ngosan.
"Bagus, sekarang ambil kamera di meja kerja saya ..."
"Meja kerja Bapak dimana?", potong si Inem.
"Gimana sih kamu ini. Itu yang di bawah tangga."
"Tangga???" si Inem kebingungan
"Di rumah ini kan ngga ada tangganya, Pak. Nggak ada tingkat.",
timpal Inem.
................................................. Hening sesaat.
"Berapa nomor telpon ini?", tanya si Bapak
"8902076, Pak", jawab si Inem dengan polos.
"Oh, Maaf ternyata saya salah sambung." :roll: :D
wah ini versi baek tuh... versi yang beredar sih dah maen tembak2an :x :x :x
ReplyDeletewakakaka.. gelow bisa salah nomor gitu.. :D
ReplyDeleteduh jangan ditembak2 dulu bang.. sakit kan :x
waduh kalo punya pembantu kaya gt gua pecat langsung kayanya huahahaha masa ga tau majikan aslinya yg mana hahaha
ReplyDeletemakanya tuh cowok2... jgn gampang sewot...
ReplyDeletetrus knp tidur gak pake baju gak dikunci pintunya... hehe...
trus knp nama pembantu koq masih inem aja jaman modern gini...
ha.ha.ha. si Esther lucu.. ha.ha.ha. :lol: :lol: :lol:
ReplyDelete