dALAM SEBUAH SURVEY, Terbukti 25% jumlah responden mengaku mengetahui pasangan mereka pernah mengecek ponselnya untuk mencari pesan-pesan mencurigakan. Hasil lain yang ditemukan dalam penelitian ini termasuk:
• Guilty-text (SMS Bohong)
Dibanding negara-negara lain, orang Malaysia memiliki kecenderungan mengirim sms-bohong paling tinggi. Sebanyak hampir 40 persen responden Malaysia mengaku pernah mengirim SMS secara sembunyi-sembunyi.
• Text-check (Mengecek SMS)
Sementara orang Indonesia memiliki kecenderungan untuk curiga terhadap pasangannya, orang Jerman justru paling bisa dipercaya untuk urusan SMS. Tercatat hanya kurang dari 7 persen responden Jerman yang pernah mengecek telepon seluler pasangannya.
• Text-flirting (SMS rayuan)
Jutaan pria Italia pecinta orang Latin memanfaatkan SMS sebagai senjata andalan untuk merayu wanita. Satu dari sepuluh kencan di Italia diawali dengan undangan kencan melalui SMS, dan hampir sepertiganya berupa SMS rayuan.
• Text ditching (SMS putus)
Sebanyak 7 persen orang Indonesia memutuskan pacarnya lewat SMS. Sementara Orang Jerman memiliki kemungkinan terkecil diputus cintanya lewat SMS dan hanya 2 persen yang pernah mengalaminya.
• SMSweetheart (SMSayang)
Pria di Filipina punya hari Valentine yang paling mudah karena lebih dari sepertiga wanitanya lebih memilih menerima SMS romantis ketimbang coklat atau kartu ucapan. Semangat dan gaya Rasputin telah berubah dalam satu abad belakangan ini di Rusia dan memengaruhi 40 persen orang Rusia untuk mengirimkan pesan cinta di hari Valentine lewat SMS.
Mengomentari temuan ini, Jayne Chace, chief marketing officer LogicaCMG Telecoms menyatakan, lebih dari separuh pesan teks di seluruh dunia memiliki kadar kedalaman emosi yang terkandung dalam setiap kata yang dikirim dan diterima. Jadi, lebih dari sekedar sederet huruf. Reaksi orang manakala ponselnya berdering tanda masuknya pesan baru telah begitu melekat dalam diri setiap orang, dan hal ini bisa memunculkan kebaikan sekaligus juga keburukan mereka.
Saat ini mengirim pesan singkat telah menjadi alat utama bagi orang untuk masuk ke dalam sebuah hubungan ataupun mengakhirinya, terkadang bahkan tanpa ada niat untuk melakukannya. Sementara itu, Boudewijn Pesch, managing director, LogicaCMG Telecoms Asia Pacific, menyatakan, saling berkirim SMS merupakan gaya hidup orang Asia, dan berbagai cara mengirimkan SMS kepada teman dan keluarga merefleksikan beragam bentuk komunikasi dalam kehidupan sehari-hari. Baik di Jakarta maupun di Singapura, mengirim SMS membantu untuk menyalurkan pikiran dan emosi secara lancar.
Hmmm soal sms di Jerman, kayaknya Cha2 bakal bilang gini...
ReplyDelete1. Orang Jerman gak suka Mobile Phone, apalagi sms-an... Mobile phone lebih banyak disimpan di rumah daripada dibawa2 seperti kita.
2. Orang Jerman jarinya segede-gede jempol semua.. jadi daripada sms-an pakai Nokia atau Blackberry yang kecil itu.. mending langsung teteleponan.
3. hmmm apa lagi ya Cha? he.he.he. coba ditambahin
:x :x :x :x :x
HAHAHAHA...bisa aja u bang.. :D
ReplyDeleteHahahhaha...betuulll...betulll...betul yg dibilang ko bang. Orang Jerman gak suka ngobrol di hp. Hp bnyk disimpen di rumah daripada dibawa2. Jaman gini masih banyak orang yang hp nya bunyinya tulit-tulit (bukan poliphonic). Bahkan bnyk yang gak punya hp.
ReplyDeleteKalo org2 yg lg pdkt, mrk lebih seneng ketemu langsung drpd sms/tlp di hp....hahhahhaa...
Jadi inget ada 1 kejadian bodoh. Gini ceritanya:
winter tahun kmrn, saya+emplo, Klaus(temen emplo)+ pacarnya (Kerstin), janjian makan malem ama ex bossnya klaus + istrinya di resto italia. Mo makan pizza. Restonya rada jauh dari Regensburg. Kyk di lembang kalo di bandung mah. Pas nyampe ke resto nya, ehhhh...tutuuuppp.
Yang uda datng, aku+emplo, klaus+kerstin, ex boss+istrinya. Ortunya Klaus mau ikut tapi belom datang. Akhirnya bingung, mo makan ke mana nih? cuma ada 2 pilihan yg deket2 sono. Pizza resto yg lain atau resto yunani. Trus mrk bertanya2 apa ortunya Klaus mau ke resto yunani??
Pikiran aku: kok gak telepon aja ke HP nya, tanya ada di mana? mo ke resto apa?
Tapi gak ada yg telepon ke HP nya....aneh...
akhrinya kita ke resto yunani. Klaus+ kerstin tunggu ortunya di resto yg tutup. Pas datang ke resto yunani, kita heran...kok ortu klaus gak datang?? Klaus bilang, mereka balik lagi ke rumah gara2 ga mau ke resto yunani. Pengennya ke resto italia. trus jd ga enak kan, ortu klaus balik lagi ke rumahnya.
Pulangnya aku tanya ke emplo: kenapa gak telepon ke HP?
kalo kita tanya dulu maunya ke resto apa beres kan?
Itulah.....menurut aku....begonya orang sini.
Itu HP ga dipake sebaik2nya....jaman modern gini, masih nunggu2an. Ck...ck...parah...
oh gitu yah cha org jerman tuh hahhahaha...
ReplyDeletejadi HP lu bisa di bilang masih canggihlah yah di sana mah...hahahha
di sana HP mahal yah cha..kan si emplo jg wkt itu beli di indo>? :lol:
jd Cha cha itu orang Jerman atau orang Indonesia?? :?
ReplyDeleteOrang Indonesia atuh ko..tapi di sini pake hp bagus2 or canggih2 percuma...hahaha....
ReplyDeletehehehe...gara2 faktor ukuran jempol dan jari2 ..wwkwkwkwk
ReplyDeletekalo di indo ma tu tombol HP sampai melesak kedalam saking seringnya SMS an! :mrgreen: