Dear all,
Just want to sharing, semoga bermanfaat.
Kejadian ini saya alami sendiri hari jumat 7 November 2008 di terminal
2FBandar Soekarno Hatta. Hari itu rencananya saya bersama
rombongan jumlahnya 18 orang hendak ke Bali untuk acara
investor-gathering. Kami naik pesawat Garuda dengan jam penerbangan
13:20 WIB. Kira2 sekitar pukul 12.30 WIB, saya bersama teman kantor
saya dan 2orang undangan bersama-sama memasuki ruang check in. Saat
meletakkan tas saya di mesin X Ray.. posisi tas saya berada dibelakang
investor-gathering. Kami naik pesawat Garuda dengan jam penerbangan
13:20 WIB. Kira2 sekitar pukul 12.30 WIB, saya bersama teman kantor
saya dan 2orang undangan bersama-sama memasuki ruang check in. Saat
meletakkan tas saya di mesin X Ray.. posisi tas saya berada dibelakang
tastamu saya tsb.> Ketika saya keluar dari pintu pemeriksaan.
Saya bingung kok tas saya > padasaat keluar tidak berada dibelakang tas
tamu saya tersebut. Tetapi 3 tas setelahnya. atas kecurigaan saya tsb,
saat tas saya angkat kok enteng. Serta merta saya membuka dan ternyata
benar, dompet besar yang berisi uangperjalanan saya dan rombongan raib.
Spontan saya teriak dan memberitahukan ke petugas X Ray. Alhamdulillah!
Petugas Security Bandara tersebut sangatkooperatif. Kalo gak salah namanya
Pak Martono. lalu beliau berkoordinasi dengan > rekanpetugas bandara yang lain.
Seingatnya, yang berada dibelakang saya saat itu adalah Ibu yang berbadan
agak besar dan memakai jilbab. Lalu Bapak tersebut berusaha> mencari Ibu
tersebut diruangan check in dan posisinya saat itu dekatcounter check in
tersebut diruangan check in dan posisinya saat itu dekatcounter check in
Garuda Indonesia. Ibu genbrot tsb lalu dipanggil dan saya diminta petugas
bandara untuk memeriksatas tangannya yang besar. Pada saat saya memeriksa
memang tidak ada dompet saya. Tapi entah mengapa, Bapak2 petugas bandara tidakmempercayai begitu saja siibu itu.. Saat siibu berusaha keluar dariruangan
check in, petugas bandara dan teman saya mengejarnya lalu meminta saya
memeriksa kembali tas ibu tersebut.
Pada pemeriksaan yang ke-2, saya tetap tidak menemukan dompet saya tsb.
Tidak beberapa lama kemudian, datang petugas bandara dari gate lain, dan
ybs mencurigai bahwa ibu itu pelakunya karena pada jam 11 hari yang sama
siibu berada di gate lain dan dicurigai akan melakukan pencurian di X Ray.
Tapi krn tak terbukti, dilepas. Setelah di interogasi sekitar 10 menit, si ibu
gembrot tersebut tetap tidak mengaku.
Ditanya identitas dan tiketnya ber-belit2. dan menurut polisi tiketnya tsb sudah
expired. Tak beberapa lama. seorang petugas bandara menghampiri saya
dan menanyakan apakah ini dompet saya karena beliau menemukannya di
tempat sampah tak jauh dari posisi Si ibu berdiri pada pemanggilan pertama
kali. Ternyata benar....Alhamdulillah! Walaupun dompet saya sudah ketemu,
ternyata petugas bandara dan polisi tetap menginterogasi ibu itu.
Karena menurut kamera CCTV, ibu itu berada dibelakang X RAY pada waktu
yang cukup lama sehingga dicurigai memang melakukan pencurian dengan
memindahkan dompet dari tas saya ke tasnya dia lalu membuangnya ketempat
sampah.
Untuk menghormati dan sebagai rasa terima kasih kepada upaya petugas
Bandara, akhirnya saya memundurkan kebrangkatan saya dan memindahkan
nya ke jam penerbangan berikutnya untuk membuat laporan. Tetapi tamu
rombongan tetap diberangkatkan bersama teman saya yang mendampingi.
Sesampainya diruang pemeriksaan Polsek di bandara, si ibu tsb tetap saja
tidak mengaku dan ber-belit2.
Beberapa kali dia mengaku bahwa papinya Bareskrim dll. Tapi Polisi2 tsb
mengganggap nya angin lalu. Di polsek si ibu yang mengaku bernama Ibu Isti
tidak dapat menunjukkan identitas dan tiket yang tadi sempat ditunjukkan kepada
pak Polisi yang bernama pak Adi. Dia beralasan sudah menyerahkan ke bapak
Polisi tsb.
Tunggu punya tunggu, sampai mendekati jam keberangkatan berikutnya,
si ibu tidak mengaku juga dan karena bukti bukti dari CCTV tsb kurang
mendukung untuk memproses si ibu tsb, akhirnya saya katakan kepolisi bahwa
saya tidak jadi membuat laporan dan menyerahkan proses selanjutnya kepada
Polisi untuk ditindaklanjuti. Pak polisi membantu saya keluar dari Polsek dengan
skenario bahwa saya akan dipindahkan keruangan penyelidikan berbeda,
sehingga si Ibu tidak mengetahui bahwa saya tidak melaporkan nya.
Sekitar pukul 10.37 waktu Jakarta, salah seorang Polisi dari Polsek Bandara
menginformasikan perkembangan selanjutnya mengenai status si Ibu itu,
ternyata ybs pada daat pemeriksaan sempat sempat nya mencuri hp
seorang komandan Polisi. Dan setelah digeledah menurut keterangan polisi
tersebut ternyata di tasnya ditemukan ATM, Kartu Kredit dan KTP milik orang
lain. KTP dan tiket yang tadi dikatakan sudah diserahkan ke Pak Adi ternyata
dia buang di loteng kamar mandi kantorpolisi (ybs sempat kekamar mandi saat
di kantor polisi).
Atas hasil tersebut, maka Polsek Bandara memutuskan mengembangkan kasus
tersebut. Apakah si Ibu ini terkait sindikat tertentu.
So....Mudah2an dari cerita saya ini Bapak Ibu dapat mengambil hikmahnya,
setidaknya selalu mawas diri dimanapun kita berada dan satu hal yang penting,
pada saat lewat X-Ray di pintu check-in Bandara, setidaknya tunggu sampai
tas kita masuk ke X-ray, baru setelah itu masuk ke pintu pemeriksaan.
Dan satu hal lagi, ternyata Bapak2 petugas bandara dan Polisi amat sangat
kooperatif sehingga sepatutnya saya haturkan terima kasih atas jasa dan
upayanya tersebut. Kepada pak Martono dan Pak Ratibi Petugas Bandara,
Pak Muis, Pak Heru, Pak Adi, Pak Utama dan Pak Reinhart dari Polsek
Bandara serta Bapak2 Petugas Security Bandara dan Polisi yang telah
membantu saya. Mohon maaf saya tidak dapat menghafal nama Bapak
satu persatu.
Demikian cerita yang dapat saya sharing.....Semoga bermanfaat.
Cheers',
Vina (Ervina Julianty)
Gile kirain beneran cerita si Cha2 ke Bali
ReplyDeleteWah ko...amit2 ko...hehehehe...
ReplyDeletedpt dr milis tetangga. ngeri2 skg modus kejahatannya.
hebat2x eui skrg nyolong disiang hari dengan mata terbuka :D
ReplyDeleteho oh gw sangkain si cha2 yang ke bali.. :D
ReplyDelete