From: "Avy - Edwina Gobel"
Date: Wed, 17 Dec 2008 20:04:34 +0700
To: <dheetzz@yahoo. com>
Subject: MyTravel - Suatu Kesalahan Besar!!!! (Please spread this out guys..)
Ini tentang perjalanan buruk saya bersama MyTravel, travel agent yang paling buruk yang pernah saya temui!
Saya dan teman-teman saya berencana ingin menghabiskan weekend di Singapore pada tanggal 12 – 15 Desember 2008, mengambil paket tur dari MyTravel, sekalian dengan acara Zouk Out 2008 di Siloso Beach Sentosa Island Singapore. Harga paket yang ditawarkan kepada kami memang sangat murah. Hanya Rp. 2.250.000 net per orang dengan minimum 5 orang dalam satu grup. Kami sudah melaksanakan apa yang menjadi kewajiban kami sebagai peserta, yaitu memberikan uang DP, uang Fiskal & Airport Tax, passport dan melunasi pembayaran sebelum kami semua berangkat. Intinya, kami sudah berusaha menepati apa yang seharusnya menjadi kewajiban kami terhadap MyTravel...
Keanehan pertama muncul ketika kami mau berangkat. Ketika sudah berkumpul di bandar udara Soekarno Hatta Cengkareng, kami ingin memastikan nama hotel yang dijanjikan oleh mereka. Penginapan awal yang dijanjikan oleh mereka adalah: Apartemen Lucky Plaza. Lalu kemudian berubah (tanpa pemberitahuan) menjadi Bencoolen Hotel/ Hotel Strand atau setaraf lainnya. Dan ketika hari H, ternyata bukan salah satu diantara yang mereka janjikan itu. Mereka tidak bisa menjawab nama hotel yang akan kami tempati, dengan alasan, nanti sampai Batam, akan ada leader yang lebih tinggi akan memberitahu. Begitu sampai Batam, ternyata kami belum mendapatkan jawaban juga! Kami tanya kepada semua panitia dan tur leader kami, mereka masih belum tau dimana kita akan menginap. Sedangkan, niat saya begitu sampai di singapore adalah janjian dengan teman saya yang kebetulan orang Singapore.
Dan herannya, ketika kami sampai batam, ternyata kapal ferry yang rencananya akan mengantar kita semua itu mundur. Hmmm.. mundur? Apakah itu tidak salah? Kapal Ferry Penguin itu saya cek jadwalnya ada setiap 2 jam sekali. Kenapa mesti mundur? Ternyata panitia salah perhitungan. . Seharusnya, kami itu naik kapal ferry pada pukul 14.00, namun sepertinya panitia sengaja memundurkan jam untuk naik kapal jam 16.00. Kami mendarat di Batam pukul 11.30. Sempat menunggu lama untuk bagasi kami keluar. Ketika sampai Batam Center, pukul 13.00, mungkin karena tim panitia yang sedikit, jadi mereka merasa tidak akan keburu untuk mengejar kapal yang jam 14.00. Alhasil, kami harus menunggu 3 jam di Batam, lantang luntung tidak jelas..
Ketika akhirnya kami sampai di Singapore, hari sudah gelap. Sekitar pukul 19.00 waktu setempat. Kami harus menunggu lagi bus yang mengantarkan kami ke hotel cukup lama. Sekitar 45 menit. Ketika kami sudah sampai di hotel, saya sangat kaget karena ternyata hotel yang diberikan oleh panitia berada di daerah Joo Chiat Rd, salah satu RED DISTRICT area yang ada di Singapore. Jadi, rombongan kami terbagi dalam 3 hotel, ada hotel 81 Sakura, 81 Opera dan 81 Classic. Di sebelah kanan kiri hotel kami ada KTV (Karaoke Pub) yang di depannya pun sudah berdiri gadis-gadis Vietnam. Saya tergabung di Grup Hijau dengan tour leader bernama RIZKY aka FLASH (biasa dipanggil oleh teman-temannya begitu). Ketika sampai di hotel 81 Sakura, kami diberitahu bahwa grup hijau menginap di 81 Opera. Ketika sampai di Opera, kami diberitahu bahwa kamar disitu FULL. Jadi kami harus jalan kaki sambil membawa koper kami ke 81 Classic yg terletak sekitar 1 blok dari situ. Ketika sampai di
81 Classic, ternyata, hotel kami itu FULL juga! Apa maksudnya? Kami sudah jalan kaki pindah dari satu hotel ke hotel lain, dan ternyata FULL juga! Lalu kami mau tidur dimana? Di pinggir jalan? Setelah menunggu lama, akhirnya paniti memberitahu kami bisa dapat kamar di Opera, dan kami dianjurkan jalan kaki (LAGI!) menuju hotel tersebut. Jam sudah menunjukkan pukul 21.00, jadi total perjalanan kami untuk sampai ke sing adalah 12 jam!! WOW!! Karena badan sudah lelah dan kesal, kami menolak untuk jalan kaki. Kami memberhentikan taksi, tapi tidak ada satupun taksi yang mau membawa kami ke hotel 81 Opera karena jaraknya terlalu dekat untuk naik taksi. Akhirnya pihak panitia memberikan SGD 10 ke supir taksi untuk mengantarkan rombongan kami. Ketika sampai di 81 Opera, saat itu sudah pukul 23.00 dan kagetlah kami ketika masuk kamar. Kamar saya bau tengik sekali seukuran 4x4 dan sempit, ada handuk yang masih tergantung dan kamar mandinyapun masih basah seperti
habis dipakai orang. Ceilingnya pendek, tidak ada jendela atau ventilasi, sampah-sampah yg ada di kamar belum diangkat dan ketika AC saya nyalakan, mesinnya berbunyi-bunyi seperti mau reot.. Cat dindingnyapun retak-retak, persis seperti rumah hantu. Kamar teman saya, di 205 lebih parah lagi! Ketika dia masuk, dia melihat kamarnya masih berantakan, di tempat tidurnya masih ada 'bulu-bulu rambut halus' di tempat tidur, ada kondom terletak di lantai, dan kamar mandinyapun masih basah, lembab dan di lantainya juga banyak rambut-rambut berserakan. Jelas sekali kamar ini habis dipakai. Ternyata, hotel ini merupakan hotel yang biasa dipakai untuk 'short time'. Harga 1 jamnya adalah $10++. Teman saya di kamar 404, lebih parah lagi.. Toiletnya sempit sekali, untuk merentangkan tangan ke samping saja tidak bisa! Luasnya mungkin sekitar 2x6. Kakus dan shower menjadi 1. Bayangkan, anda duduk di kakus, di sebelah kiri anda langsung shower! Jadi setelah anda buang
air, anda bisa langsung mandi diatas kakus! Saya mencoba ikhlas dengan keadaan kamar saya, karena saya sadar bahwa ini merupakan paket murah, jadi pasti hotelnyapun budget hotel. Saya dan rombonganpun (sekitar 10 orang) akhirnya rela pindah hotel ke Novotel Clark Quay yang satu malamnya seharga SGD 200. Namun, keesokan harinya saya bertemu dengan rombongan lain.. Saya tanya tentang hotel mereka yang di 81 Sakura dan 81 Classic, ternyata kamar mereka itu bagus! Ada DVD player, kamar berlantai kayu yg minimalis, kulkas, AC dingin, bersih, wangi, bahkan ada bathup di kamar mandinya dan jendela ventilasi udara! Tidak percaya, saya mengecek ke kamar dia untuk melihat dengan mata kepala saya sendiri. Dan ternyata BENAR!!
Tanpa ba bi bu, saya langsung complain ke pihak panitia, saya bertanya kenapa kamar disini lebih bagus daripada kamar saya? Jawaban mereka adalah: "karena ratenya sama, kami pikir semua kamarnya juga sama" Dan ternyata merekapun belum pernah mengecek keadaan kamar di 81 Opera itu seperti apa, apakah layak untuk ditempati atau tidak. Curangnya lagi, SEMUA panitia termasuk team leader saya, berada di hotel 81 Sakura YANG PALING BAGUS ITU! Kenapaa?? Kenapa bisa ada perbedaan seperti itu? Saya dan rombongan saya mendapatkan kamar yang paling busuk?! Apakah karena rombongan yang ada disitu adalah teman-temannya panitia dan kenal dekat dengan mereka? Apakah karena disitu ada rombongan manajemen artis yang ikut? Apakah karena disitu anaknya 'asik-asik'? ? Atau aapa???!! Ketika saya bertemu team leader saya, saya tanya kepada dia, apakah dia tau saya sekarang menginap dimana? Dia jawab bahwa dia tidak tahu, dia pikir saya masih tinggal di 81 Opera, padahal saya
sudah 2 hari pindah hotel!! Apakah seperti itu team leader yang baik? Kami semua adalah tanggungan dia, namun dia memperhatikan kamipun tidak!! Sama sekali tidak ada komunikasi terhadap team leader dan anggotanya..
Hari Sabtu pagi, kami sempat jalan-jalan sebentar di Orchard Road. Panitia menjanjikan akan menjemput kami di Wisma Atria jam 17.00, namun, sampai pukul 18.00 kami tunggu, jemputan tidak muncul-muncul juga. Akhirnya kami naik taksi sendiri ke hotel kami dan mulai bersiap-siap untuk acara Zouk Out '08 di Siloso Beach. Transportasi dari hotel ke Siloso Beach (seperti biasa) ngaret dari jadwal. Harusnya kami berangkat pukul 19.30, karena biasanya jalan menuju Sentosa akan sangat macet, apalagi kalau ada acara. Namun kami baru jalan pukul. 20.30. Panitia sudah menentukan meeting point dan berjanji untuk berkumpul di meeting point tersebut pukul 06.00 pagi. Pukul 05.30, saya dan rombongan sudah berkumpul di meeting point tersebut. Namun, setelah menunggu-nunggu, kok panitia belum ada yang muncul satupun. Ketika jam sudah menunjukkan 06.30, saya tidak kuat, akhirnya saya meninggalkan rombongan dan pulang sendiri naik shuttle service dari sentosa dan
melanjutkan dengan naik MRT menuju hotel. Ketika saya sampai hotel, teman saya mengabari bahwa ternyata panitia baru muncul di meeting point jam 7 lewat (hampir setengah 8) dengan kondisi masih 'kenceng', memakai kacamata hitam dan bibir gremetan, tanpa merasa bersalah sedikitpun. Sedangkan teman-teman saya sudah cape, lelah, mengantuk setelah 9 jam berada di Zouk Out. Jadi ternyata, kami malah yang menunggu mereka yang masih sedang asyik party di dalam Zouk Out!! Bus yang harusnya menjemput juga lama sekali tidak datang, dan bus tersebut menurunkan rombongan di pinggir jalan sekitar 1 blok dari hotel dan semuapun harus berjalan kaki sambil hujan-hujanan pukul 9 pagi! Ini jelas sekali tidak sesuai dengan apa yang ada di dalam perjanjian paket perjalanan ini!
Hari senin, adalah hari kepulangan kami. Malam sebelumnya (Minggu), saya menghubungi Manager dari MyTravel, namanya adalah Mbak Umi. Saya minta agar tiket saya diantar ke hotel, saya mau mengurus cek in sendiri, jalan ke airport sendiri, saya sudah malas sekali berurusan dengan pihak panitia yang 'gendeng' ini! Mbak Umi dengan berbagai alasan, memberitahu bahwa tiket tidak bisa diberikan langsung ke peserta, kalau mau, ambil ke hotel 81 Sakura dan kami harus check in bareng-bareng atau langsung saja bertemu di airport hari senin. Saya ngotot minta tiket saya malam itu juga. Lalu mbak Umi akhirnya berjanji kepada saya, bahwa hari Senin pagi-pagi jam 8, akan ada orang yang akan mengantarkan tiket ke hotel saya, sekalian mobil untuk menjemput rombongan kami. Namun, sampai pada harinya, saya tunggu tiket dan mobil tidak ada yang muncul. Saya tunggu sampai jam 12 siang, akhirnya saya check out dan saya segera meluncur ke 81 Sakura untuk mengambil tiket saya
disana. Ketika sampai sana, tiket sayapun ternyata tidak ada!! Alasannya, ada di airport dan kami harus langsung kesana. Yang saya tidak bisa terima adalah, kenapa mbak umi menjanjikan untuk bisa mengantarkan tiket saya dan teman-teman saya?? kalau memang tidak bisa menepati, lebih baik jangan berjanji! Saya merasa ditipu dan dibohongi.. Pesawat yang dijanjikan jam 5 sore, sampai pukul 3 kami tunggu tidak ada kabar juga! Padahal kalau international flight, kami harusnya sudah berada di bandara dan check in.. Akhirnya, kami berangkat ke airport Changi. Sampai sana juga kami masih lantang luntung tidak jelas menunggu tiket. Saya push terus pihak panitia agar saya bisa pulang. Airlines yang dijanjikan juga berubah lagi. Sayapun bisa mendapatkan pesawat garuda pukul 05.45, namun teman-teman saya satu rombongan belum juga mendapatkan kejelasan. Tidak sabar, akhirnya saya mengurus sendiri tiket saya ke counter Garuda, dan ketika saya tanya, status tiket
teman-teman saya ternyata semua masih waiting list, karena full untuk semua jam penerbangan dan pihak MyTravel baru saja mem-booking tiket tersebut tadi siang! What??! jadi ternyata tiket pulang saya itu belum dibeli.. Karena kebetulan salah satu teman saya memang buru-buru untuk pulang, akhirnya dia membeli tiket sendiri di SQ seharga SGD 422 untuk terbang pukul 16.00. Rombongan saya juga terus push pihak panitia untuk bisa pulang juga. Dan akhirnya kamipun terpisah-pisah pulangnya. Ada yang jam 17.45 naik garuda dan 18.10 naik Lufthansa. Dan sisanya, masih tidak jelas juga bisa pulang atau tidak. Sesampainya di Jkt, saya menghubungi teman saya yang masih di sing, ternyata mereka menunggu di changi airport sampai pukul 23.30, dan akhirnya tidak bisa pulang ke Jkt. Ada yang sudah menunggu di airport dari jam 12 siang, dan belum bisa pulang juga sampai pukul 23.30!!! Total hampir kurang lebih12 jam lagi menghabiskan waktu di airport, useless tanpa hasil
apa-apa. Mereka akhirnya kembali lagi ke hotel 81 Sakura, dibukakan kamar disitu, dengan status tiket yang masih tidak jelas juga... Hari selasa, akhirnya teman-teman saya di rombongan lain bisa pulang, itupun terpisah-pisah. Ada yang jam 6 pagi, jam 11 dan jam 2 siang... Airlinesnyapun berbeda-beda. Ada yang naik Lion Air, ada juga yang naik Garuda. Hal ini menunjukkan betapa tidak organize dan ketidak profesionalan dari pihak MyTravel. Semua yang dijanjikan di kontrak, hasilnya NOTHING! Permintaan maafpun tidak pernah saya terima keluar dari mulut para panitia. Sogokan permintaan maafpun dari merekapun sangat ajaib.. mereka menawarkan sebutir ecstassy dan happy five kepada salah satu teman saya, agar kami bisa melupakan masalah ini. WHAT THE FUCK IS THAT??! OH NO.. Ingin saya cabik-cabik rasanya muka panitia itu. Apakah harga diri saya hanya dihargai semurah dan serendah itu? Please.. Shame on you!
Pada dasarnya, kami tidak masalah jika panitia memang ingin party dan bersenang-senang. . Saya mengerti dan maklum saja kok. Namun, posisi mereka disini adalah bekerja! Sepertinya inti dari paket perjalanan yang saya bayar ini adalah untuk membiayai mereka party abis sampai-sampai lupa pada tanggung jawabnya! Bukankah terbalik ya? Seharusnya panitia yang menjaga kita, tapi malah kita yang menjaga panitia.
Ini adalah data-data tentang MyTravel, semoga jika lain kali anda melihat travel ini, anda bisa mengingat-ingat cerita saya dan teman-teman saya yang apes dan malang ini. Semoga hal ini tidak terjadi kepada diri anda.. MYTRAVEL: Jl. Harsono RM No. 41 Ragunan – Pasar Minggu, Jakarta Selatan Telp. (021) 70998742-43, 78830891 Fax. (021) 78830891. E-mail:mytravel_ assistance @yahoo.com. Dan ini adalah daftar penanggung jawab dari Tour kemarin: UMI: 081318787636, RIZKY: 08568048881, EFAN: 081584678787, ADIS: (021) 94862324
Saya juga akan melampirkan surat perjanjian dan itinerary dari mereka, agar semua orang tahu bahwa janji-janji manis mereka semua tidak ada yang terbukti!! Yang saya tulis disini hanyalah cerita-cerita intinya saja.. Masih BANYAK LAGI detail-detail yg mungkin akan menjadi panjang kalau ditulis disini. Intinya, saya tidak akan pernah mau menggunakan jasa MyTravel lagi seumur hidup saya! Dan saya harappun anda belajar dari kesalahan saya ini. Untuk MyTravel, Thanks for the bad service, HOPE NOT TO SEE YOU AGAIN!!!! Please spread thisss!!!!!
--
Best Regards,
Edwina Zuldiany Gobel (Avy)
Editorial & Promotion Support
MAXIM INDONESIA
The World's Biggest Men's Magazine
PT Star Media Abadi
Graha Surya Internusa, 7th Floor Suite 703A
Jl. HR Rasuna Said Kav. X-O
Jakarta 12950
Tlp: 021 – 5793 0408
Fax: 021 – 5793 0406
Cell: +62 818 12 08 84
Email:redaksi@ maxim- ind.com/ aaavvyyy@gmail. com
Date: Wed, 17 Dec 2008 20:04:34 +0700
To: <dheetzz@yahoo. com>
Subject: MyTravel - Suatu Kesalahan Besar!!!! (Please spread this out guys..)
Ini tentang perjalanan buruk saya bersama MyTravel, travel agent yang paling buruk yang pernah saya temui!
Saya dan teman-teman saya berencana ingin menghabiskan weekend di Singapore pada tanggal 12 – 15 Desember 2008, mengambil paket tur dari MyTravel, sekalian dengan acara Zouk Out 2008 di Siloso Beach Sentosa Island Singapore. Harga paket yang ditawarkan kepada kami memang sangat murah. Hanya Rp. 2.250.000 net per orang dengan minimum 5 orang dalam satu grup. Kami sudah melaksanakan apa yang menjadi kewajiban kami sebagai peserta, yaitu memberikan uang DP, uang Fiskal & Airport Tax, passport dan melunasi pembayaran sebelum kami semua berangkat. Intinya, kami sudah berusaha menepati apa yang seharusnya menjadi kewajiban kami terhadap MyTravel...
Keanehan pertama muncul ketika kami mau berangkat. Ketika sudah berkumpul di bandar udara Soekarno Hatta Cengkareng, kami ingin memastikan nama hotel yang dijanjikan oleh mereka. Penginapan awal yang dijanjikan oleh mereka adalah: Apartemen Lucky Plaza. Lalu kemudian berubah (tanpa pemberitahuan) menjadi Bencoolen Hotel/ Hotel Strand atau setaraf lainnya. Dan ketika hari H, ternyata bukan salah satu diantara yang mereka janjikan itu. Mereka tidak bisa menjawab nama hotel yang akan kami tempati, dengan alasan, nanti sampai Batam, akan ada leader yang lebih tinggi akan memberitahu. Begitu sampai Batam, ternyata kami belum mendapatkan jawaban juga! Kami tanya kepada semua panitia dan tur leader kami, mereka masih belum tau dimana kita akan menginap. Sedangkan, niat saya begitu sampai di singapore adalah janjian dengan teman saya yang kebetulan orang Singapore.
Dan herannya, ketika kami sampai batam, ternyata kapal ferry yang rencananya akan mengantar kita semua itu mundur. Hmmm.. mundur? Apakah itu tidak salah? Kapal Ferry Penguin itu saya cek jadwalnya ada setiap 2 jam sekali. Kenapa mesti mundur? Ternyata panitia salah perhitungan. . Seharusnya, kami itu naik kapal ferry pada pukul 14.00, namun sepertinya panitia sengaja memundurkan jam untuk naik kapal jam 16.00. Kami mendarat di Batam pukul 11.30. Sempat menunggu lama untuk bagasi kami keluar. Ketika sampai Batam Center, pukul 13.00, mungkin karena tim panitia yang sedikit, jadi mereka merasa tidak akan keburu untuk mengejar kapal yang jam 14.00. Alhasil, kami harus menunggu 3 jam di Batam, lantang luntung tidak jelas..
Ketika akhirnya kami sampai di Singapore, hari sudah gelap. Sekitar pukul 19.00 waktu setempat. Kami harus menunggu lagi bus yang mengantarkan kami ke hotel cukup lama. Sekitar 45 menit. Ketika kami sudah sampai di hotel, saya sangat kaget karena ternyata hotel yang diberikan oleh panitia berada di daerah Joo Chiat Rd, salah satu RED DISTRICT area yang ada di Singapore. Jadi, rombongan kami terbagi dalam 3 hotel, ada hotel 81 Sakura, 81 Opera dan 81 Classic. Di sebelah kanan kiri hotel kami ada KTV (Karaoke Pub) yang di depannya pun sudah berdiri gadis-gadis Vietnam. Saya tergabung di Grup Hijau dengan tour leader bernama RIZKY aka FLASH (biasa dipanggil oleh teman-temannya begitu). Ketika sampai di hotel 81 Sakura, kami diberitahu bahwa grup hijau menginap di 81 Opera. Ketika sampai di Opera, kami diberitahu bahwa kamar disitu FULL. Jadi kami harus jalan kaki sambil membawa koper kami ke 81 Classic yg terletak sekitar 1 blok dari situ. Ketika sampai di
81 Classic, ternyata, hotel kami itu FULL juga! Apa maksudnya? Kami sudah jalan kaki pindah dari satu hotel ke hotel lain, dan ternyata FULL juga! Lalu kami mau tidur dimana? Di pinggir jalan? Setelah menunggu lama, akhirnya paniti memberitahu kami bisa dapat kamar di Opera, dan kami dianjurkan jalan kaki (LAGI!) menuju hotel tersebut. Jam sudah menunjukkan pukul 21.00, jadi total perjalanan kami untuk sampai ke sing adalah 12 jam!! WOW!! Karena badan sudah lelah dan kesal, kami menolak untuk jalan kaki. Kami memberhentikan taksi, tapi tidak ada satupun taksi yang mau membawa kami ke hotel 81 Opera karena jaraknya terlalu dekat untuk naik taksi. Akhirnya pihak panitia memberikan SGD 10 ke supir taksi untuk mengantarkan rombongan kami. Ketika sampai di 81 Opera, saat itu sudah pukul 23.00 dan kagetlah kami ketika masuk kamar. Kamar saya bau tengik sekali seukuran 4x4 dan sempit, ada handuk yang masih tergantung dan kamar mandinyapun masih basah seperti
habis dipakai orang. Ceilingnya pendek, tidak ada jendela atau ventilasi, sampah-sampah yg ada di kamar belum diangkat dan ketika AC saya nyalakan, mesinnya berbunyi-bunyi seperti mau reot.. Cat dindingnyapun retak-retak, persis seperti rumah hantu. Kamar teman saya, di 205 lebih parah lagi! Ketika dia masuk, dia melihat kamarnya masih berantakan, di tempat tidurnya masih ada 'bulu-bulu rambut halus' di tempat tidur, ada kondom terletak di lantai, dan kamar mandinyapun masih basah, lembab dan di lantainya juga banyak rambut-rambut berserakan. Jelas sekali kamar ini habis dipakai. Ternyata, hotel ini merupakan hotel yang biasa dipakai untuk 'short time'. Harga 1 jamnya adalah $10++. Teman saya di kamar 404, lebih parah lagi.. Toiletnya sempit sekali, untuk merentangkan tangan ke samping saja tidak bisa! Luasnya mungkin sekitar 2x6. Kakus dan shower menjadi 1. Bayangkan, anda duduk di kakus, di sebelah kiri anda langsung shower! Jadi setelah anda buang
air, anda bisa langsung mandi diatas kakus! Saya mencoba ikhlas dengan keadaan kamar saya, karena saya sadar bahwa ini merupakan paket murah, jadi pasti hotelnyapun budget hotel. Saya dan rombonganpun (sekitar 10 orang) akhirnya rela pindah hotel ke Novotel Clark Quay yang satu malamnya seharga SGD 200. Namun, keesokan harinya saya bertemu dengan rombongan lain.. Saya tanya tentang hotel mereka yang di 81 Sakura dan 81 Classic, ternyata kamar mereka itu bagus! Ada DVD player, kamar berlantai kayu yg minimalis, kulkas, AC dingin, bersih, wangi, bahkan ada bathup di kamar mandinya dan jendela ventilasi udara! Tidak percaya, saya mengecek ke kamar dia untuk melihat dengan mata kepala saya sendiri. Dan ternyata BENAR!!
Tanpa ba bi bu, saya langsung complain ke pihak panitia, saya bertanya kenapa kamar disini lebih bagus daripada kamar saya? Jawaban mereka adalah: "karena ratenya sama, kami pikir semua kamarnya juga sama" Dan ternyata merekapun belum pernah mengecek keadaan kamar di 81 Opera itu seperti apa, apakah layak untuk ditempati atau tidak. Curangnya lagi, SEMUA panitia termasuk team leader saya, berada di hotel 81 Sakura YANG PALING BAGUS ITU! Kenapaa?? Kenapa bisa ada perbedaan seperti itu? Saya dan rombongan saya mendapatkan kamar yang paling busuk?! Apakah karena rombongan yang ada disitu adalah teman-temannya panitia dan kenal dekat dengan mereka? Apakah karena disitu ada rombongan manajemen artis yang ikut? Apakah karena disitu anaknya 'asik-asik'? ? Atau aapa???!! Ketika saya bertemu team leader saya, saya tanya kepada dia, apakah dia tau saya sekarang menginap dimana? Dia jawab bahwa dia tidak tahu, dia pikir saya masih tinggal di 81 Opera, padahal saya
sudah 2 hari pindah hotel!! Apakah seperti itu team leader yang baik? Kami semua adalah tanggungan dia, namun dia memperhatikan kamipun tidak!! Sama sekali tidak ada komunikasi terhadap team leader dan anggotanya..
Hari Sabtu pagi, kami sempat jalan-jalan sebentar di Orchard Road. Panitia menjanjikan akan menjemput kami di Wisma Atria jam 17.00, namun, sampai pukul 18.00 kami tunggu, jemputan tidak muncul-muncul juga. Akhirnya kami naik taksi sendiri ke hotel kami dan mulai bersiap-siap untuk acara Zouk Out '08 di Siloso Beach. Transportasi dari hotel ke Siloso Beach (seperti biasa) ngaret dari jadwal. Harusnya kami berangkat pukul 19.30, karena biasanya jalan menuju Sentosa akan sangat macet, apalagi kalau ada acara. Namun kami baru jalan pukul. 20.30. Panitia sudah menentukan meeting point dan berjanji untuk berkumpul di meeting point tersebut pukul 06.00 pagi. Pukul 05.30, saya dan rombongan sudah berkumpul di meeting point tersebut. Namun, setelah menunggu-nunggu, kok panitia belum ada yang muncul satupun. Ketika jam sudah menunjukkan 06.30, saya tidak kuat, akhirnya saya meninggalkan rombongan dan pulang sendiri naik shuttle service dari sentosa dan
melanjutkan dengan naik MRT menuju hotel. Ketika saya sampai hotel, teman saya mengabari bahwa ternyata panitia baru muncul di meeting point jam 7 lewat (hampir setengah 8) dengan kondisi masih 'kenceng', memakai kacamata hitam dan bibir gremetan, tanpa merasa bersalah sedikitpun. Sedangkan teman-teman saya sudah cape, lelah, mengantuk setelah 9 jam berada di Zouk Out. Jadi ternyata, kami malah yang menunggu mereka yang masih sedang asyik party di dalam Zouk Out!! Bus yang harusnya menjemput juga lama sekali tidak datang, dan bus tersebut menurunkan rombongan di pinggir jalan sekitar 1 blok dari hotel dan semuapun harus berjalan kaki sambil hujan-hujanan pukul 9 pagi! Ini jelas sekali tidak sesuai dengan apa yang ada di dalam perjanjian paket perjalanan ini!
Hari senin, adalah hari kepulangan kami. Malam sebelumnya (Minggu), saya menghubungi Manager dari MyTravel, namanya adalah Mbak Umi. Saya minta agar tiket saya diantar ke hotel, saya mau mengurus cek in sendiri, jalan ke airport sendiri, saya sudah malas sekali berurusan dengan pihak panitia yang 'gendeng' ini! Mbak Umi dengan berbagai alasan, memberitahu bahwa tiket tidak bisa diberikan langsung ke peserta, kalau mau, ambil ke hotel 81 Sakura dan kami harus check in bareng-bareng atau langsung saja bertemu di airport hari senin. Saya ngotot minta tiket saya malam itu juga. Lalu mbak Umi akhirnya berjanji kepada saya, bahwa hari Senin pagi-pagi jam 8, akan ada orang yang akan mengantarkan tiket ke hotel saya, sekalian mobil untuk menjemput rombongan kami. Namun, sampai pada harinya, saya tunggu tiket dan mobil tidak ada yang muncul. Saya tunggu sampai jam 12 siang, akhirnya saya check out dan saya segera meluncur ke 81 Sakura untuk mengambil tiket saya
disana. Ketika sampai sana, tiket sayapun ternyata tidak ada!! Alasannya, ada di airport dan kami harus langsung kesana. Yang saya tidak bisa terima adalah, kenapa mbak umi menjanjikan untuk bisa mengantarkan tiket saya dan teman-teman saya?? kalau memang tidak bisa menepati, lebih baik jangan berjanji! Saya merasa ditipu dan dibohongi.. Pesawat yang dijanjikan jam 5 sore, sampai pukul 3 kami tunggu tidak ada kabar juga! Padahal kalau international flight, kami harusnya sudah berada di bandara dan check in.. Akhirnya, kami berangkat ke airport Changi. Sampai sana juga kami masih lantang luntung tidak jelas menunggu tiket. Saya push terus pihak panitia agar saya bisa pulang. Airlines yang dijanjikan juga berubah lagi. Sayapun bisa mendapatkan pesawat garuda pukul 05.45, namun teman-teman saya satu rombongan belum juga mendapatkan kejelasan. Tidak sabar, akhirnya saya mengurus sendiri tiket saya ke counter Garuda, dan ketika saya tanya, status tiket
teman-teman saya ternyata semua masih waiting list, karena full untuk semua jam penerbangan dan pihak MyTravel baru saja mem-booking tiket tersebut tadi siang! What??! jadi ternyata tiket pulang saya itu belum dibeli.. Karena kebetulan salah satu teman saya memang buru-buru untuk pulang, akhirnya dia membeli tiket sendiri di SQ seharga SGD 422 untuk terbang pukul 16.00. Rombongan saya juga terus push pihak panitia untuk bisa pulang juga. Dan akhirnya kamipun terpisah-pisah pulangnya. Ada yang jam 17.45 naik garuda dan 18.10 naik Lufthansa. Dan sisanya, masih tidak jelas juga bisa pulang atau tidak. Sesampainya di Jkt, saya menghubungi teman saya yang masih di sing, ternyata mereka menunggu di changi airport sampai pukul 23.30, dan akhirnya tidak bisa pulang ke Jkt. Ada yang sudah menunggu di airport dari jam 12 siang, dan belum bisa pulang juga sampai pukul 23.30!!! Total hampir kurang lebih12 jam lagi menghabiskan waktu di airport, useless tanpa hasil
apa-apa. Mereka akhirnya kembali lagi ke hotel 81 Sakura, dibukakan kamar disitu, dengan status tiket yang masih tidak jelas juga... Hari selasa, akhirnya teman-teman saya di rombongan lain bisa pulang, itupun terpisah-pisah. Ada yang jam 6 pagi, jam 11 dan jam 2 siang... Airlinesnyapun berbeda-beda. Ada yang naik Lion Air, ada juga yang naik Garuda. Hal ini menunjukkan betapa tidak organize dan ketidak profesionalan dari pihak MyTravel. Semua yang dijanjikan di kontrak, hasilnya NOTHING! Permintaan maafpun tidak pernah saya terima keluar dari mulut para panitia. Sogokan permintaan maafpun dari merekapun sangat ajaib.. mereka menawarkan sebutir ecstassy dan happy five kepada salah satu teman saya, agar kami bisa melupakan masalah ini. WHAT THE FUCK IS THAT??! OH NO.. Ingin saya cabik-cabik rasanya muka panitia itu. Apakah harga diri saya hanya dihargai semurah dan serendah itu? Please.. Shame on you!
Pada dasarnya, kami tidak masalah jika panitia memang ingin party dan bersenang-senang. . Saya mengerti dan maklum saja kok. Namun, posisi mereka disini adalah bekerja! Sepertinya inti dari paket perjalanan yang saya bayar ini adalah untuk membiayai mereka party abis sampai-sampai lupa pada tanggung jawabnya! Bukankah terbalik ya? Seharusnya panitia yang menjaga kita, tapi malah kita yang menjaga panitia.
Ini adalah data-data tentang MyTravel, semoga jika lain kali anda melihat travel ini, anda bisa mengingat-ingat cerita saya dan teman-teman saya yang apes dan malang ini. Semoga hal ini tidak terjadi kepada diri anda.. MYTRAVEL: Jl. Harsono RM No. 41 Ragunan – Pasar Minggu, Jakarta Selatan Telp. (021) 70998742-43, 78830891 Fax. (021) 78830891. E-mail:mytravel_ assistance @yahoo.com. Dan ini adalah daftar penanggung jawab dari Tour kemarin: UMI: 081318787636, RIZKY: 08568048881, EFAN: 081584678787, ADIS: (021) 94862324
Saya juga akan melampirkan surat perjanjian dan itinerary dari mereka, agar semua orang tahu bahwa janji-janji manis mereka semua tidak ada yang terbukti!! Yang saya tulis disini hanyalah cerita-cerita intinya saja.. Masih BANYAK LAGI detail-detail yg mungkin akan menjadi panjang kalau ditulis disini. Intinya, saya tidak akan pernah mau menggunakan jasa MyTravel lagi seumur hidup saya! Dan saya harappun anda belajar dari kesalahan saya ini. Untuk MyTravel, Thanks for the bad service, HOPE NOT TO SEE YOU AGAIN!!!! Please spread thisss!!!!!
--
Best Regards,
Edwina Zuldiany Gobel (Avy)
Editorial & Promotion Support
MAXIM INDONESIA
The World's Biggest Men's Magazine
PT Star Media Abadi
Graha Surya Internusa, 7th Floor Suite 703A
Jl. HR Rasuna Said Kav. X-O
Jakarta 12950
Tlp: 021 – 5793 0408
Fax: 021 – 5793 0406
Cell: +62 818 12 08 84
Email:redaksi@ maxim- ind.com/ aaavvyyy@gmail. com
Gile ya Cha.. ck ck ck.. padahal website-nya sih keren lho.. http://www.mytravel.com/
ReplyDeletewuih pengalaman yg melelahkan.. laen kali ke singapore pergi sendiri aja gampang koq, gak usah pake tour leader2an.. heuehe..
ReplyDeleteiya singapore mah masih kota kecil.backpacker aja...he...he... angeurrrrr...
ReplyDeleteWebsitenya salah tuh, itu mah UK punya. Anyway, ada temennya temen yang udah pernah ngalamin, ga cuma di singapore, tapi sampe KL.
ReplyDeleteGila juga nih travel ya?! ckckckckck
ReplyDeleteTapi kok ya ada yg mau bayar buat ikut tour kaya gt.
Qt yang dah jelas acaranya,ke Dufan.Kalo lebih dari 4org sewa hotel.Hotel jg tinggal book.Kok ya ga ada yang mau ikut ya?!
ckckckckckc......eleuh..eleuh...
parahhhhh... gimana kalo ke eropa!! jadi gembel kali?
ReplyDelete