Memang benar bahwa kakak beradik McDonalds itu sudah mapan secara keuangan. Restoran mereka adalah yang paling menguntungkan di seluruh penjuru negara ketika itu, dan mereka sulit membelanjakan uang mereka ketika itu. Kejeniusan mereka adalah pada bidang layanan pelanggan serta organisasi dapur. Talenta itu membuat terciptanya sistim layanan hidangan yang baru. Malah, talenta mereka begitu dikenal dalam lingkungan usaha makanan sehingga orang mulai menulis surat kepada mereka dan mengunjungi mereka dari seluruh penjuru negara untuk mempelajari metode mereka. Pernah, mereka mendapatkan telepon serta surat terbanyak 300 setiap bulannya.
Hal itu membuat mereka berpikir akan gagasan memasarkan konsep McDonald's. Gagasan waralaba restoran bukanlah barang baru ketika itu, malah sudah dikenal selama beberapa dekade. Bagi kakak beradik McDonald, tampaknya gagasan waralaba itu sungguh menarik. Pada tahun 1952, mereka memulainya, namun gagal. Alasannya sederhana. Mereka tidak memiliki kepemimpinan yang diperlukan untuk menjadikannya efektif. Dick dan Maurice adalah pemilik restoran yang baik. Mereka tahu mengelola bisnis, membuat sistem efisien, menghemat biaya, dan meningkatkan keuntungan. Mereka adalah manajer yang efisien. Namun mereka bukanlah pemimpin. Pola berpikir mereka membuat katupnya tertutup bagi apa yang mungkin mereka perbuat. Di puncak sukses mereka, Dick dan Maurice justru terhantam oleh Hukum Katup.
KAKAK BERADIK ITU BERMITRA DENGAN SEORANG PEMIMPIN.
Pada tahun 1954, kedua kakak beradik ini berjumpa dengan Ray Kroc, yang adalah seorang pemimpin. Kroc sudah mempunyai perusahaan sendiri, yang menjual mesin untuk membuat milk-shakes. Ia tahu tentang kisah suksesnya McDonald's. Restoran mereka adalah salah satu pelanggannya yang terbaik. Dan begitu ia mengunjungi restoran McDonald's, ia mendapatkan visi menyangkut potensinya. Dalam benaknya ia melihat restoran tersebut memasuki ratusan pasar di seluruh penjuru negara. Iapun segera membuat transaksi dengan Dick dan Maurice, dan pada tahun 1955, ia membentuk McDonald's System, Inc. (belakangan diubah namanya menjadi McDonald's Corporation).
Kroc segera membeli hak waralaba agar ia dapat menjadikannya sebuah model serta prototype untuk menjual waralaba lagi. Lalu ia mulai membentuk sebuah tim dan membangun sebuah organisasi untuk menjadikan McDonald's sebuah entitas bisnis berskala nasional. Ia rekrut dan mempekerjakan orang-orang yang paling cerdas yang dapat ditemukannya, dan sementara timnya berkembang dalam ukuran maupun kemampuannyha, orang-orangnya mengembangkan rekrut tambahan dengan ketrampilan memimpin.
Pada mulanya, Kroc banyak berkorban. Walaupun usianya sudah pertengahan lima puluhan, ia bekerja lembur persis seperti ketika ia baru mulai berusaha tiga puluh tahun sebelumnya. Ia hapuskan segala macam kenikmatan hidupnya, termasuk keanggotaan klubnya, yang belakangan katanya membuat permainan golfnya memburuk. Selama delapan tahun pertamanya bersama McDonald's, ia tidak mengambil upah. Bukan hanya itu, melainkan juga secara pribadi ia meminjam uang dari bank dengan jaminan asuransi jiwanya untuk menutup upah beberapa staf kunci dalam timnya. Pengorbanannya serta kepemimpinannya akhirnya membuahkan hasil. Pada tahun 1961, Kroc membeli hak eksklusif terhadap McDonald's dengan harga $2,7 juta, dan ia terus mengubahnya menjadi lembaga Amerika serta entitas usaaha global. "Katup" dalam kehidupan serta kepemimpinan Ray Kroc jelas terbuka lebih besar ketimbang kedua pendahulunya itu.
Di tahun-tahun ketika kedua kakak beradik McDonald itu berusaha menjual sistim layanan hidangannya itu, mereka hanya berhasil menjual kepada lima belas pembeli, dan hanya sepuluh di antaranya yang benar-benar membuka restoran. Dan bahkan di perusahaan yang sedemikian kecil itu, kepemimpinan serta visi mereka yang terbatas itu menjadi penghambat. Umpamanya, ketika pembeli waralaba mereka yang pertama, yaitu Neil Fox dari Phoenix, mengatakan bahwa ia ingin menamai restorannya McDonald's, jawaban Dick adalah, "Untuk... Apa? Di Phoenix kan McDonald's tidak ada artinya".
Sebaliknya, katup kepemimpinan dalam kehidupan Ray Kroc sangat terbuka lebar. Antara tahun 1955 dan tahun 1959, Kroc berhasil membuka 100 restoran. Empat tahun setelahnya, sudah berdiri 500 restoran McDonald's. Hari ini, perusahaan ini telah membuka lebih dari 21,000 restoran di tidak kurang dari 100 negara. Kemampuan memimpin - atau lebih tepatnya kurangnya kemampuan memimpin - adalah katup yang menghambat keefektifan kakak beradik McDonald.
SUKSES TANPA KEPEMIMPINAN
Saya percaya bahwa sukses itu dapat diraih oleh boleh dikata semua orang. Namun saya juga percaya bahwa sukses pribadi tanpa kemampuan memimpin hanya akan membawa keefektifan yang terbatas. Dampak seseorang hanyalah sepersekian dari apa jadinya jika yang bersangkutan memiliki kemampuan memimpin yang baik. Semakin tinggi Anda ingin mendaki, semakin Anda membutuhkan kepemimpinan. Semakin besar dampak yang ingin Anda berikan, pengaruh Anda harus semakin besar. Apapun yang ingin Anda capai dibatasi oleh kemampuan Anda untuk memimpin orang lain.
Izinkan saya menggambarkan maksud saya. Katakanlah dalam soal sukses, nilai Anda 8 (pada skala 1 sampai 10). Itu lumayan baik. Rasanya amanlah untuk mengatakan bahwa kedua kakak beradik McDonald ada dalam skala itu. Namun katakanlah bahwa kemampuan kepemimpinan Anda hanya 1 nilainya. Maka tingkat keefektifan Anda akan tampak seperti ini:
Untuk meningkatkan tingkat keefektifan Anda, Anda punya dua pilihan. Anda bisa bekerja sangat keras untuk meningkatkan dedikasi Anda terhadap sukses serta kesempurnaan - agar mencapai nilai 10. Hal ini mungkin, walaupun menurut Hukum Hasil yang Berkurang mengatakan bahwa upaya untuk meningkatkan dua angka itu mungkin membutuhkan energi lebih besar ketimbang untuk mencapai delapan angka yang pertama. Jika Anda benar-benar bekeerja setengah mati, Anda dapat meningkatkan sukses Anda sebesar 25 persen.
Namun Anda punya pilihan lain. Katakanlah bahwa Anda memilih bekerja keras untuk meningkatkan tingkat kepemimpinan Anda. Dengan berjalannya waktu, Anda kembangkan diri sebagai pemimpin, dan akhirnya kemampuan memimpin Anda menjadi, katakanlah, 6 nilainya. Secara visual, hasilnya akan tampak seperti ini:
Dengan meningkatkan kemampuan memimpin Anda - tanpa meningkatkan dedikasi Anda terhadap sukses - Anda dapat meningkatkan keefektifak Anda yuang semula dengan 500 persen! Seandainya Anda berhasil meningkatkan kepemimpinan Anda hingga 8 nilainya, sama dengan dedikasi Anda terhadap sukses, maka keefektifan Anda akan meningkat 700 persen! Kepemimpinan itu berlipat ganda efeknya, Saya telah berulang-ulang melihat dampaknya pada segala jenis bisnis maupun yayasan yang tidak mencari keuntungan. Dan itulah sebabnya mengapa saya telah mengajarkan kepemimpinan selama lebih dari dua puluh tahun.
Selanjutnya : Untuk mengubah jalannya organisasi, gantilah pemimpinnya.
hmm.. jadi yg perlu dikejar dulu adalah, bagaimana menjadi seorang pemimpin gt yah?
ReplyDeletemungkin bisa jg disimpulkan, org2 yg memimpin organisasi dari yg paling kecil misalnya ketua kelas, there are more likely to success gt? :twisted:
Gak selalu demikian Wil.. karena ketua kelas itu dipilih, bukan berarti dia pemimpin.. :(
ReplyDeletetapi ko, mungkin aja seorang ketua kelas bisa memimpin,
ReplyDeleteawalnya dia memang dipilih dan dijadikan kambing hitam kl ada kasus
tp dengan begitu, dia akan belajar menjadi seorang pemimpin
ya at least pengalamannya dia tuh lebih dibanding ma murid2 lainnya
hehehhe, gitu si kt gua mah 8)
ya tergantung orangnya... kalau dia mau belajar dan ada yang ngajarin.. bagaimana cara memimpin.. dia bakal jadi pemimpin.. :(
ReplyDelete