Entah Anda memiliki kemampuan memimpin yang alami atau tidak, perkembangan serta kemajuan Anda mungkin akan terjadi menurut empat fase berikut ini:
Kebanyakan orang tidak menyadari nilai kepemimpinan. Mereka percaya bahwa kepemimpinan itu hanyalah untuk sementara orang - untuk orang-orang di puncak tangga perusahaan. Mereka tidak tahu kesempatan-kesempatan apa yang mereka lewatkan jika mereka tidak belajar memimpin. Hal ini saya sadari ketika seorang presiden kampus mengatakan kepada saya bahwa hanya sedikit siswa-siswi yang mendaftarkan diri untuk kursus kepemimpinan yang ditawarkan sekolah. Mengapa? Hanya sedikit yang menganggap dirinya pemimpin. Seandainya mereka tahu bahwa kepemimpinan adalah pengaruh, dan bahwa setiap harinya kebanyakan individu berusaha mempengaruhi setidaknya empat orang lainnya, mungkin hasrat mereka akan timbul untuk mempelajari lebih banyak tentang topik ini. Sungguh patut disayangkan, karena selama seseorang tidak mengetahui apa yang tidak ia ketahui, ia tidak bertumbuh.
Biasanya, pada suatu saat dalam hidup ini, kita ditempatkan pada posisi kepemimpinan, namun ternyata tak seorangpun menjadi pengikut kita. Ketika itulah kita sadar bahwa kita perlu belajar memimpin. Dan tentu, ketika itulah prosesnya menjadi mungkin. Perdana Menteri Inggris, Benjamin Disraeli, dengan bijaksana berkomentar, "Menyadari bahwa Anda tidak mengetahui fakta-faktanya adalah langkah besar menuju pengetahuan."
Itulah yang terjadi kepada saya ketika saaya memegang posisi kepemimpinan yang pertama pada tahun 1961. Saya telah memimpin tim-tim olahraga seumur hidup saya dan sempat menjadi presiden organisasi kesiswaan, maka saya pikir saya adalah pemimpin. Namun ketika saya berusaha memimpin orang di dunia nyata, saya menemukan kebenaran yang menyakitkan. Hal itu mendorong saya untuk mulai mengumpulkan sumber-sumber daya dan belajar darinya. Saya juga mendapatkan gagasan lainnya: saya menulis surat kepada sepuluh pemimpin top di bidang saya dan menawarkan seratus dolar untuk setengah jam waktu mereka agar saya dapat mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada mereka (Jumlah tersebut lumayan besar bagi saya pada tahun 1969). Selama beberapa tahun berikutnya, isteri saya, Margaret, dan saya merencanakan setiap liburan di sekitar tempat tinggal orang-orang tersebut. Jika seorang pemimpin besar di Cleveland setuju untuk memenuhi permintaan saya, maka tahun itu kami akan berlibur di Cleveland agar saya dapat berjumpa dengannya. Orang-orang tersebut membagikan wawasannya yang tidak mungkin saya pelajari dengan cara lain.
Jika Anda menyadari kekurangan Anda, dan memulai disiplin pertumbuhan pribadi setiap harinya dalam kepemimpinan, terjadilah hal-hal yang menggembirakan.
Beberapa waktu yang lalu saya sedang mengajar sekelompok orang di Denver, dan dalam kelompok tersebut saya perhatikan seorang pemuda berusia sembilan belas tahun yang benar-benar tajam, bernama Brian. Selama dua hari, saya perhatikan ia membuat catatan-catatan. Saya berbicara kepadanya beberapa kali selama rehat. Ketika saya sampai pada bagian Hukum Proses, saya minta Brian berdiri agar saya dapat berbicara kepadanya sementara yang lain mendengarkan. Kata saya, "Brian, sudah dua hari ini saya perhatikan Anda, dan saya sangat terkesan dengan kehausan Anda untuk belajar dan bertumbuh. Saya ingin menyampaikan sebuah rahasia yang akan mengubah hidup Anda." Semua orang dalam auditorium itu tampaknya memasang telinganya baik-baik.
"Saya percaya bahwa dalam waktu kira-kira dua puluh tahun, Anda dapat menjadi pemimpin besar. Saya ingin mendorong Anda untuk seumur hidup mempelajari kepemimpinan. Bacalah buku-buku, dengarkanlah kaset yang relevan secara teratur, dan teruslah mengikuti seminar-seminar. Dan setiap kali Anda menemukan suatu kebenaran emas atau suatu kutipan yang penting, catatlah untuk diulang dikemudian hari."
"Ini takkan mudah", kata saya. "Namun dalam waktu lima tahun, Anda akan melihat kemajuannya sementara pengaruh Anda semakin besar. Dalam waktu sepuluh tahun Anda akan mengembangkan kompetensi yang menjadikan kepemimpinan Anda sungguh efektif. Dan dalam waktu dua puluh tahun, ketika Anda berusia tiga puluh sembilan tahun, jika Anda terus belajar dan bertumbuh, yang lain rasanya akan mulai minta Anda mengajar mereka tentang kepemimpinan. Dan sementara orang akan takjub. Mereka akan saling berpandangan dan mengatakan, 'Kok ia tiba-tiba menjadi begitu bijak ya?"
"Brian, Anda bisa menjadi pemimpin besar, namun itu tidak akan terjadi dalam satu hari. Mulailah membayar harganya sekarang."
Yang benar bagi Brian juga benar bagi Anda. Mulailah mengembangkan kepemimpinan Anda hari ini, maka suatu hari nanti Anda akan merasakan efek dari Hukum Proses.
Dalam fase 3, Anda bisa lumayan efektif sebagai pemimpin, namun Anda harus memikirkan setiap langkah yang Anda ambil. Namun, jika Anda sudah sampai fase 4, kemampuan Anda untuk memimpin menjadi hampir otomatis. Dan ketika itulah hasil upaya Anda akan terasa manfaatnya. Namun satu-satunya cara untuk sampai ke sana adalah mentaati Hukum Proses dan membayar harganya.
Selanjutnya : Untuk Menjadi Pemimpin Besok, Belajarlah Hari Ini
Fase 1 - Saya Tidak Tahu Apa Yang Tidak Saya Ketahui
Kebanyakan orang tidak menyadari nilai kepemimpinan. Mereka percaya bahwa kepemimpinan itu hanyalah untuk sementara orang - untuk orang-orang di puncak tangga perusahaan. Mereka tidak tahu kesempatan-kesempatan apa yang mereka lewatkan jika mereka tidak belajar memimpin. Hal ini saya sadari ketika seorang presiden kampus mengatakan kepada saya bahwa hanya sedikit siswa-siswi yang mendaftarkan diri untuk kursus kepemimpinan yang ditawarkan sekolah. Mengapa? Hanya sedikit yang menganggap dirinya pemimpin. Seandainya mereka tahu bahwa kepemimpinan adalah pengaruh, dan bahwa setiap harinya kebanyakan individu berusaha mempengaruhi setidaknya empat orang lainnya, mungkin hasrat mereka akan timbul untuk mempelajari lebih banyak tentang topik ini. Sungguh patut disayangkan, karena selama seseorang tidak mengetahui apa yang tidak ia ketahui, ia tidak bertumbuh.
Fase 2 - Saya Tahu Apa Yang Tidak Saya Ketahui
Biasanya, pada suatu saat dalam hidup ini, kita ditempatkan pada posisi kepemimpinan, namun ternyata tak seorangpun menjadi pengikut kita. Ketika itulah kita sadar bahwa kita perlu belajar memimpin. Dan tentu, ketika itulah prosesnya menjadi mungkin. Perdana Menteri Inggris, Benjamin Disraeli, dengan bijaksana berkomentar, "Menyadari bahwa Anda tidak mengetahui fakta-faktanya adalah langkah besar menuju pengetahuan."
Itulah yang terjadi kepada saya ketika saaya memegang posisi kepemimpinan yang pertama pada tahun 1961. Saya telah memimpin tim-tim olahraga seumur hidup saya dan sempat menjadi presiden organisasi kesiswaan, maka saya pikir saya adalah pemimpin. Namun ketika saya berusaha memimpin orang di dunia nyata, saya menemukan kebenaran yang menyakitkan. Hal itu mendorong saya untuk mulai mengumpulkan sumber-sumber daya dan belajar darinya. Saya juga mendapatkan gagasan lainnya: saya menulis surat kepada sepuluh pemimpin top di bidang saya dan menawarkan seratus dolar untuk setengah jam waktu mereka agar saya dapat mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada mereka (Jumlah tersebut lumayan besar bagi saya pada tahun 1969). Selama beberapa tahun berikutnya, isteri saya, Margaret, dan saya merencanakan setiap liburan di sekitar tempat tinggal orang-orang tersebut. Jika seorang pemimpin besar di Cleveland setuju untuk memenuhi permintaan saya, maka tahun itu kami akan berlibur di Cleveland agar saya dapat berjumpa dengannya. Orang-orang tersebut membagikan wawasannya yang tidak mungkin saya pelajari dengan cara lain.
Fase 3 - Saya Bertumbuh dan Mengetahui, dan Hal ini Mulai Tampak
Jika Anda menyadari kekurangan Anda, dan memulai disiplin pertumbuhan pribadi setiap harinya dalam kepemimpinan, terjadilah hal-hal yang menggembirakan.
Beberapa waktu yang lalu saya sedang mengajar sekelompok orang di Denver, dan dalam kelompok tersebut saya perhatikan seorang pemuda berusia sembilan belas tahun yang benar-benar tajam, bernama Brian. Selama dua hari, saya perhatikan ia membuat catatan-catatan. Saya berbicara kepadanya beberapa kali selama rehat. Ketika saya sampai pada bagian Hukum Proses, saya minta Brian berdiri agar saya dapat berbicara kepadanya sementara yang lain mendengarkan. Kata saya, "Brian, sudah dua hari ini saya perhatikan Anda, dan saya sangat terkesan dengan kehausan Anda untuk belajar dan bertumbuh. Saya ingin menyampaikan sebuah rahasia yang akan mengubah hidup Anda." Semua orang dalam auditorium itu tampaknya memasang telinganya baik-baik.
"Saya percaya bahwa dalam waktu kira-kira dua puluh tahun, Anda dapat menjadi pemimpin besar. Saya ingin mendorong Anda untuk seumur hidup mempelajari kepemimpinan. Bacalah buku-buku, dengarkanlah kaset yang relevan secara teratur, dan teruslah mengikuti seminar-seminar. Dan setiap kali Anda menemukan suatu kebenaran emas atau suatu kutipan yang penting, catatlah untuk diulang dikemudian hari."
"Ini takkan mudah", kata saya. "Namun dalam waktu lima tahun, Anda akan melihat kemajuannya sementara pengaruh Anda semakin besar. Dalam waktu sepuluh tahun Anda akan mengembangkan kompetensi yang menjadikan kepemimpinan Anda sungguh efektif. Dan dalam waktu dua puluh tahun, ketika Anda berusia tiga puluh sembilan tahun, jika Anda terus belajar dan bertumbuh, yang lain rasanya akan mulai minta Anda mengajar mereka tentang kepemimpinan. Dan sementara orang akan takjub. Mereka akan saling berpandangan dan mengatakan, 'Kok ia tiba-tiba menjadi begitu bijak ya?"
"Brian, Anda bisa menjadi pemimpin besar, namun itu tidak akan terjadi dalam satu hari. Mulailah membayar harganya sekarang."
Yang benar bagi Brian juga benar bagi Anda. Mulailah mengembangkan kepemimpinan Anda hari ini, maka suatu hari nanti Anda akan merasakan efek dari Hukum Proses.
Fase 4 - Saya Bersikap Alami karena Apa yang Saya Ketahui
Dalam fase 3, Anda bisa lumayan efektif sebagai pemimpin, namun Anda harus memikirkan setiap langkah yang Anda ambil. Namun, jika Anda sudah sampai fase 4, kemampuan Anda untuk memimpin menjadi hampir otomatis. Dan ketika itulah hasil upaya Anda akan terasa manfaatnya. Namun satu-satunya cara untuk sampai ke sana adalah mentaati Hukum Proses dan membayar harganya.
Selanjutnya : Untuk Menjadi Pemimpin Besok, Belajarlah Hari Ini
segala sesuatu juga yg dilakukan terus menerus, awalnya dengan susah payah, nantinya akan menjadi otomatis..
ReplyDeletecontoh main saxophone itu awalnya susah, niup juga gak enak didenger, suara melengking2, kadang2 melejit2, memekakan telinga..
tapi sampai pada titik tertentu, main sax itu sambil tiduran juga bisa bunyi, hueheue.. :D