kutipan dari blog nya profesor The Houw Liong (http://sansteknologi.blogspot.com/2009/01/prediksi-banjir-jakarta.html) , menarik untuk dibuktikan :)
Berdasarkan analisis deret waktu sunspot, curah hujan Jabodetabek, tinggi muka air sungai Ciliwung dan Pasanggrahan dengan ANFIS, dapat disimpulkan bahwa Jakarta akan banjir setiap tahun pada bulan Desember,Januari atau Februari, dan setiap kali banjir akan tergenang selama sekitar 2 hari terutama untuk daerah yang dekat dengan sungai Ciliwung dan Pasanggrahan.
Banjir besar seperti tahun 2002 terjadi ketika sunspot maksimum, dan diprakirakan akan terjadi lagi sekitar tahun 2012, sedangkan banjir seperti tahun 1996 dan 2007 terjadi ketika sunspot minimum/sinar kosmik maksimum, dan diperkirakan akan terjadi lagi sekitar tahun 2018.
Berdasarkan analisis deret waktu sunspot, curah hujan Jabodetabek, tinggi muka air sungai Ciliwung dan Pasanggrahan dengan ANFIS, dapat disimpulkan bahwa Jakarta akan banjir setiap tahun pada bulan Desember,Januari atau Februari, dan setiap kali banjir akan tergenang selama sekitar 2 hari terutama untuk daerah yang dekat dengan sungai Ciliwung dan Pasanggrahan.
Banjir besar seperti tahun 2002 terjadi ketika sunspot maksimum, dan diprakirakan akan terjadi lagi sekitar tahun 2012, sedangkan banjir seperti tahun 1996 dan 2007 terjadi ketika sunspot minimum/sinar kosmik maksimum, dan diperkirakan akan terjadi lagi sekitar tahun 2018.
Ketika banjir besar genangan air akan berlangsung sekitar 6 hari, dan bisa meluas sehingga 70% daerah Jakarta kena genangan air.
Gile sinar kosmik.. ck ck ck... kayak cerita di buku2 aja.. kenapa sunspot jadi sinar kosmik ya?
ReplyDelete