Dear All,
Mau sharing aja niy, ada modus penipuan model baru.....jadi be carefull.
Kejadian ini dialami papa saya. Hari senin kemarin (5 January), papa saya menemukan satu amplo coklat di jalan (seperti amplop surat biasa) ada tulisannya dokumen penting, dan ada nama perusahaan + nomor telpon dan HP. Setelah dibuka, ternyata amplop itu berisi surat keterangan kepemilikan tanah, SIUP dan cek senilai 4,7 milyar.
Sekilas terlihat surat-surat tersebut asli. Karena merasa kasihan dengan yang kehilangan surat-surat penting tersebut, papa saya langsung menghubungi no telpon yang ada di amplop surat tsb.
Telepon pertama dijawab dengan pengiriman SMS, katanya : Sekiranya penyampaian anda benar, sy atas nm perusahaan ucapklan terima kasih & jg km bersedia memberikan konpensasi uang tunai Rp.120 jt kepada saudara, namun tentunya sy mesti cek dulu kebenarannya Jd harap anda SMS kan No. REG yang tertera di luar amplop No. PDN yang ada pd SIUP utk km sesuaikan.
Kemudian papa saya langsung membalas SMSnya yang diminta, yaitu menyebutkan no. REG dan NO. PDN.
SMS kedua dibalas lagi : Laporan anda tlh sesuai, apabila anda tdk keberata, kam mohon kesediaan anda membawa dokumen itu ke SURABAYA di alamat perusahaan yg tertera pd SIUP. Km akan transfer dulu Rp. 20 juta agar anda ada ongkos jalan ke SURABAYA, sisanya sy serahkan stlh dokumen/cek tsbt sudah sy terima, demi memudahkan semua urusan, silahkan anda SMS kan No. Rekening anda dengan lengkap utk sy stransferkan dulu yg Rp. 20 jt. sekali lg sy ucapkan terima kasih atas kebaikan anda.
Ada sedikit kecurigaan yang muncul dari suami saya, (setelah sy ceritakan kejadiannya), kenapa mesti mengantarkan ke Surabaya ? Kalau itu dokumen penting perusahaan, kenapa ga dia aja yang datang ke kita....... Tapi papa saya masih berfikir positif........ lalu papa saya mengirim SMS memberitahukan no. rekening mama saya di BCA, karena dengan anggapan BCA banyak yang punya dan lebih mudah.
Setelah SMS ketiga ini dikirim, agak lama mendapat balasan dari orang tersebut. Akhirnya kami dapat balasan SMS, yang berbunyi : Keuangan sebesar Rp. 20.000.000 telah saya stranster, mohon dicek dulu dan harap hubungi saya sebentar apabila uang sdh masuk.
Kira-kira 15 menit setelah mendapat SMS, Mama saya langsung mengecek ATM, tetapi uang yang dimaksud belum masuk. Kira-kira 15 menit kemudian, papa saya menelpon orang tersebut, dan mengatakan bahwa kami belum terima transferannya. Orang tersebut menjelaskan (yang menurut papa saya agak berbelit-belit), kemudian, telponnya diserahkan ke saya, jadi saya yang berbicara dengan orang tersebut. Orang itu mengatakan bahwa seharusnya ibu langsung telpon dia pada saat masih di ATM.
Saya langsung curiga, hal seperti ini sudah sering saya dengar dan alami, model penipuan yang secara tidak sadar akan menuntun kita untuk mentransfer uang ke orang jahat itu. Tetapi saya pura-pura tidak tahu, dan tetap tenang. Lalu saya tanya kenapa demikian Pak, bukannya kalau mau transfer, tinggal transfer aja, kalo bank nya sama kan online, pasti langsung diterima. Orang tersebut bilang, bahwa bank perusahaan mereka bank asing, jadi ada kodek ceknya, dia bilang, kalau ibu di ATM, akan dituntun dan diberitahukan kode ceknya. Semakin memperkuat kecurigaan saya. Terus saya bilang, bapak bank nya apa, dia bilang bank asing. Saya balik tanya, iya bank asing khan ada namanya, namanya apa. Dia menyebutkan bank perusahaannya ada BCA, Mandiri......(dalam hati, saya ketawa, bank asing koq BCA, Mandiri???), saya langsung laudspeaker hp papa saya biar orang dirumah mendengar semua........Nada bicara orang tersebut sudah kedengaran gak sabar, mendengar ucapan saya yang saya bilang, ya sudah Pak, kita akan cek lagi aja besok, kalau memang sudah ditransfer pasti sudah masuk. Orang itu ngotot untuk saya ngecek lagi saat itu juga di ATM sambil telpon dia, saya ga mau. Lalu orang itu bilang "ya sudah kalau ibu tidak mau mengikuti prosedur perusahaan kami!", sambil tutup telpon (lho koq dia yang marah....??)
Saya bilang ke papa saya, bahwa ini murni penipuan, tapi model baru... yakni dengan menyebarkan amplop yang isinya surat berharga palsu (seolah-olah surat tersebut terjatuh), dengan harapan ada yang berniat baik menghubungi dia, jadi korban yang ditargetkan mereka random, sukur-sukur bisa di jadikan korban
Saya bersyukur, orang tua saya tidak menjadi korban penipuan model baru ini. Dan semoga dengan saya sharing seperti ini, tidak ada yang menjadi korban mereka.
Nama Bapak tersebut : Lumaksono Tri Sardjono (Presiden Direktur) no. HP 0813 34 940 118
Nama perusahaan : PT MICO GRAHA PAVINDO, Jl. Kertajaya Indah Timur 14 C-9, Surabaya-Indonesia, telp (031) 3551103.
Kalau ada yang mau lihat dokumennya ada foto si bapaknya juga, saya ada, nanti saya japri.
Mohon maaf, kalau ceritanya kepanjangan.
Salam,
Indira
Loh kenapa kaga dilaporin aja ke polisi ya kan dah ada foto orangnya juga. alamatnya juga.
ReplyDeletewah gua pikir kejadian pada papanya yinni ga taunya dibawah ada indira hahaha....
ReplyDeleteada2 aja cara penipuan teh yah.. yg bener sih kalo ketemu dokumen kasih polisi aja biar polisi yg ketipu lebih keren kayaknya, bisa langsung maen tangkep.. :D
ReplyDeleteiya..ada ada aja..gw baca post jg ketipu..kirain yinni yg ketipu, gak taunya si Indira ..he...he..
ReplyDeletehaha, jd ko macan jg ketipu ya, bener2 penipuan model baru :)
ReplyDeletebener2 penipuan yang baru.. wakakak. :D
ReplyDelete