Diingatkan oleh Valen kemarin, dan mumpung lagi ada waktu ketik2 dulu sedikit, hehe.. cerita ini merupakan kelanjutan dari cerita Perjalanan ke pulau Batam, Bintan, Singapore #01
[caption id="attachment_4381" align="alignleft" width="225" caption="Di dalam kantor Valentinus"][/caption]
Pagi ini saya bangun sekitar jam 7, lumayan pusing di kepala sudah bisa dikatakan hampir hilang sepenuhnya. Saya membuat minuman temulawak yang saya bawa dari rumah, yang konon katanya bisa mencegah penyakit lever dan mencegah panas dalam.
Valen juga rupanya sudah bangun, terdengar dari suara batuk-batuk dari kamar atasnya di lantai 2. Saya masih heran dengan makhluk itu yang tidak memakan obat sama sekali.
Setelah mandi kami berangkat ke kantor Valentinus dulu, letaknya tidak jauh dari rumah kontrakan. Untuk memperkenalkan kota Batam, Valen tentu sudah berpikir untuk memberikan menu makanan yang tidak ada di Bandung, pagi ini saya mencoba sate mie. Wah, nama makanan yang belum pernah saya dengar nih. "Pedas gak?", tanya saya karena saya memiliki penyakit maag. "Pedas sedikit lah.. ", jawab Valen seolah tak percaya ada makhluk yang tidak menyukai rasa pedas. "Minumnya mau apa?", Valen bertanya lagi, saya dengar tadi Valen memesan "Teh O", saya ikut pesan yang sama. Sambil tertawa melihat saya kebingungan, ia menjelaskan "Teh O itu artinya teh manis panas, sedangkan teh obeng, itu artinya teh manis dingin". Kami tertawa, pada detik itu saya merasa yakin ia hanya bercanda. Ngarang aja pikirku, mana bisa O panas, Obeng berarti dingin, sori saya gak bisa dibodo2in. (Yang ternyata pada hari berikutnya saya baru menyadari teh obeng itu benar2 teh manis dingin!!!, hahahaa.. :D)
[caption id="attachment_4383" align="alignnone" width="500" caption="Sate Mie & Teh O"][/caption]
"Tidak apa2lah makan pedas, toh jarang2 ini ke Batam", begitu pikir saya sambil menikmati sate mie yang menurut saya cukup enak. Ternyata sate mie itu, maksudnya mie yang dihidangkan dengan bumbu sate.
Setelah makan kami menjelajah melewati ke jembatan 1 Batam, agak aneh, saya masih merasa Valen ini mengada2 bikin nama jembatan sendiri. Nama Jembatan koq simple amat, jembatan 1, 2, 3 dst.
[caption id="attachment_4384" align="alignright" width="225" caption="Jembatan 1 Batam"][/caption]
Berdasarkan cerita Valen, di Batam ini pada masa pemerintahan B. J. Habibie, ia memberikan kebebasan kepada para insinyur2 untuk bereksperimen. Karena itu jembatan2 yang dibuat ini berbeda2 jenis, bentuk, konstruksi dan komposisi bahannya
Menurut saya yang paling bagus itu Jembatan 1. Jembatan 1 ini memiliki semacam tiang penyangga di atasnya, sehingga terliat seperti kerangka kemah jika dilihat dari jarak jauh.
Di Jembatan 1 ini kami melihat pasangan2 normal cowok dan cewek tentunya yang terlihat berpacaran di pagi hari. Tanpa memerdulikan kemungkinan pasangan2 tersebut yang melihat kami sebagai pasangan yang tidak normal, saya menikmati pemandangan di atas sana. Hmm.. mungkin kalau saya bersama pacar saya akan lain ceritanya daripada ditemani oleh tour guide cowok yang menurut saya paling oke sekalipun.
Valen terlihat sibuk mengeluarkan kameranya. Cukup senang jg punya tour guide yang sekaligus mahir dengan fotography.
[caption id="" align="alignnone" width="500" caption="Jembatan 1 Batam view dari Bawah"][/caption]
Sepanjang perjalanan Jembatan2 tersebut kami melewati pohon buah naga. Saya baru tahu ternyata pohon yang sering disebut dragon fruit itu bentuknya unik.
[caption id="attachment_4385" align="alignnone" width="500" caption="Dragon Fruit Trees"][/caption]
Setelah sampai melewati beberapa jembatan, sampailah kami di Camp Ex Pengungsi Vietnam.
[caption id="attachment_4386" align="alignnone" width="500" caption="Camp Vietnam Galang Island"][/caption]
"Jadi pada jaman dahulu, ketika perang Vietnam. Banyak orang-orang dari Vietnam yang melarikan diri untuk menghindari perang saudara", demikian Valen memulai cerita dengan gayanya sebagai guru. Memang Valen ini sempat menjadi guru di sekolah Yahya, yang kerjanya hanya menipu anak-anak dan membuat para siswi-siswi tergila2 dengan tipuan dan muslihat dari Bapak yang satu ini.
Duh, udah dulu ceritanya.. Lama juga cerita beginian, nanti kalo ada waktu dilanjut lagi. Cerita berikutnya.
Perjalanan 'Wisata' di Camp Vietnam Galang Island
Silahkan sabar menunggu.
ck ck ck hebat Wil... udah hari gini masih inget detail2 perjalanan.. :up: :up: :up: wah ini cerita bersambung bisa2 sampe si Willy kawin juga blum beres.. ha.ha.ha.
ReplyDeletegile..kayak film serian aja..ha..ha.. salud wil...coba ada part 3 gak? biar tar kl kita main ke Batam gak nyasar...
ReplyDeleteWahhh....ko wil, bagus liputan liburannya! ayoo ayooo part 3 nya!
ReplyDelete:D
wakakaa.. bener bang, kayaknya bakalan lama nih cerbungnya.. itu aja beberapa udah gw singkat2, yah sukurlah kalo ceritanya bisa dinikmati, wakakak..
ReplyDeleteom macan, kalo soal nyasar ke batam mah tenang ajah, udah ada GPS koq, minimal tau jalan ke hotel, wakaka..
iyah cha, tar part 3 nya nunggu waktu dan mood lagi.. :D
ah kelamaan, gemes.ayo cepetan !!! gile, bener lu bang,bukan sampe meried tapi punya anak sekolah.soalnya g dah lihat foto2 willy selama di batam yg di kasih oleh valen.
ReplyDeletewakakakaka.. si yy udah curi start si :D
ReplyDeletesabar2, cari waktu luangnya agak susah..